hai, kamu iyaaa kamu kamu yang pernah menjadi
bagian dari duniaku.. Kamu yg selalu membuatku tersenyum,menangis,marah dan
cemburu...
masih ingatkah kamu tentang kita? Iya saat kita bersama...
kelakuanmu yang konyol itu tidak akan pernah bisa aku lupakan, dimana kamu
harus putus koneksi iya mungkin kamu lagi gapake paket ataupun lagi gaada pulsa
internet sampe-sampe aku ngomong apa kamu jawab apa dengan nada polosmu itu
kamu menjawab pertanyaanku dengan tidak berdosa seperti bayi yg baru
dilahirkan...hufttt entah mengapa aku tidak pernah ilfeel dgn tingkah konyolmu
itu. belum lagi kamu harus bergaul dengan anak-anak yg berisi para pecinta maho
iya walaupun itu hanya fiktif belaka tapi kadang kamu suka terbawa suasana
disana bersamaku, aku hanya tersenyum melihat kelakuan bodohmu yg mencoba
membuatku cemburu dengan cara kamu tiduran dipaha teman laki-lakimu, memeluk
teman laki-lakimu, memegang tangannya dan semacamnya...
sungguh kebodohanmu membuat aku semakin menyayagimu... sampai-sampai aku
benar-benar takut untuk kehilanganmu....
apakah kamu masih ingat tentang kita ?...
kamu selalu mengirimkanku sebuah pesan singkat. yg isinya selalu memberikan
sebuah perhatian-perhatian kecilJ. Aku sangat merindukan masa-masa itu, dimana kamu menyuruh aku untuk
segera makan, segera belajar, segera tidur, segera sholat. Yg tak pernah ku
lupa adalah saat kamu mengirimku sebuah pesan singkat yg berisikan “aku akan
sangat merindukanmu selama liburan ini”, iya itulah pesan singkat yg tak pernah
bisa aku lupakan...
senyum... iya tersenyum sendirian adalah hal yg sering aku lakukan jika sedang
berbalas pesan bersamamu, dimana saat itu aku dan kamu bermain gombal-gombalan
yg sangat romantis, dan itu yg membuat aku tersenyum sendiri layaknya seperti
orang gila... iyaaa orang gila yg sedang jatuh cinta...
aku juga tak pernah lupa saat aku dan kamu berbalas kata-kata... iya sebuah
rangkaian kata yg kita buat masing-masing lalu kita saling menjawabnyaJ...
apakah kamu masih ingat tentang kita?...
sesekali kamu pernah mengantarku pulang kerumah, sesekali juga kamu membuat aku
kesal karena kamu membocengiku dengan kecepatan tinggi yg membuatku takut...
iya amat takut sekali belum lagi jika secara tiba-tiba kamu melepas kedua
tanganmu ketika sedang berkendara bersamaku.
sekalinya aku berkata “jangan secepat itu, aku takut memangnya kamu punya nyawa
berapa 10!”, kamu malah meledekku merendahkan kecepatan motor itu... iya
merendahkan sangaaaaaat merendahkan sampai-sampai aku dan kamu layaknya siput
yg sedang berjalan(-____-). Lambaaaaat sekali, namun itu lebih baik dibanding
harus membocengku dengan kecepatan yg sangat tinggi.
Apakah kamu masih ingat?...
saat aku dan kamu berbicara melalui telefon genggam. Sering kali kita
bertelefon berbincang-bincang bersama membicarakan apa saja, karena semua hal
dari yg besar hingga yg kecil akan menjadi topik kita. Iya mulai dari membahas
mantan kita masing-masing, ketidak nyambungan kamu ketika aku terkena catokan
menjadi tekerkena peletokan, iya peletokan yg sering dimainkan anak kecil itu
kurang lebih bentuknya seperti tembakkan yg berisikan peluru dan kertas koran
kecil yg sedikit basah. Belum lagi kita membahas rencana untuk naik gunung,
membahas bagaimana caranya agar aku dibolehkan menaiki gunung, membahas ulang
tahunmu... iya ulang tahunmu yg ke-16 tahun, dimana saat itu aku memberikan
kamu sebuah hadiah kecil namun cukup spesial, aku juga masih ingat saat itu
kamu menyuruhku untuk menyanyikan sebuah lagu ulang tahun untuk mu melalui
telefon genggam J.
Apakah kamu masih ingat?...
saat kita merayakan hari jadi kita yg kedua bulan, iya mungkin ini memang baru
sekali. Merayakan hari jadi kita yg kedua bulan tak pernah kita rancang
sebelumnya, ini kita lakukan secara mendadak iya sangat mendadak sekali
dimanapun tempatnya aku tak pernah mementingkan itu yg jelas aku sangat senang
saat itu dimana kamu mengajakku untuk berjalan-jalan sore sambil merayakan hari
jadi kita. Kamu yg mengajakku duduk disebelahmu dan membelikan aku sebuah
minuman yg cukup dingin. Aku masih sangat ingat kata-kata yg kamu lontarkan
dari mulutmu saat berjalan sore denganku. “re, gapapakan disini aja?”,”re, kamu
mau makan ga? Nanti kakak beliin? Kamu mau makan apa?”, yaaa... kata-kata itu
masih sangat ku ingat. Belum lagi kita saling bertukar cerita tentang hubungan
aku dengan kamu selama dua bulan ini. Aku masih sangaaaaat ingat kejadian saat
kamu mencoba meraih tanganku lalu menggenggamnya dan menatap mataku, kamu
berkata”kakak sayang sama kamu re, kakak seneng bisa sama kamu. Harapan kakak
di dua bulan ini, kakak sama kamu bisa sama-sama terus sama kamu, bisa ngadepin
masalah bareng-bareng sama kamu, semoga kamu juga bisa ngertiin kakak” iyaaa...
itu kata-kata yg kamu lontarkan yg masih sangat ku ingat.
Apakah kamu masih ingat?...
terjadi sebuah pertengkaran antara kita karena adanya seseorang yg mencoba
merusak hubungan kita. Pertengkaran yg rumit namun aku dan kamu mencoba
menghadapinya dengan dewasa. Dimana saat emosi ku sudah cukup meledak-ledak
sehingga air mataku tak tertahan lagi untuk berpura-pura baik-baik saja. Aku
menangis karena ulahmu yg membuat aku menjadi menangis, aku menangis karena
ulah seseorang yg mencoba merusak hubungan kita, aku menangis karena sangat
banyak cobaan yg aku dan kamu harus lalui. Tapi tangisku terhenti sejenak
setelah kamu datang dan merangkulku sambil menenangkanku, dengan dewasanya kamu
ingin berubah untukku. Iyaaa... kamu adalah penenangku namun terkadang kamu
adalah penyebab aku menangis juga. Rangkulan hangatmu, dan sebuah janji yg kamu
buat dengan kita sama-sama mengacungkan jari kelingking untuk berjanji agar
tidak mengulanginya sudah kita lakukan dan nyatanya janji kita selalu tepat,
penjelasan panjang lebarmu selalu ku nantikan karena disitulah akan ku lihat
letak kebenarnnya.
sering kali jika kamu melakukan kesalahan kamu akan memberikan aku penjelasan
yg sangat panjang tanpa ku minta, kamu sudah menjelaskannya.
Apakah kamu masih ingat lagi?...
saat kamu meyuruhku untuk datang kerumahmu untuk berkenalan dengan ibumu, namun
sayang ternyata saat pulang sekolah ibumu sedang tidak ada dirumah sehingga aku
dan kamu tetap terdiam di rumahmu. Aku masih ingat saat itu hujan turun cukup
deras atau mungkin sangat deras sampai-sampai rok sekolahku terkena air hujan,
iya itu karena ulahku yg tidak berani memasuki teras rumahmu, sampai-sampai aku
dipaksa olehmu memasuki teras rumahmu dengan masih menggunakan sepatu sekolah,
iyaaaa... kamu memaksaku dan menggendongku layaknya seorang putri dan pangeran,
kamu menggendongku dan melepaskan gendongan itu setelah sampai dalam teras
rumahmu. Aku juga masih ingat saat kamu ingin mengantarku ke kamar kecil di
dekat masjid rumahmu, karena aku tidak bisa memasuki rumahmu untuk ke toilet
karena pintu rumahmu terkunci.
Sangat begitu banyak hal-hal yg aku lakukan
bersamamu, sampai-sampai aku tak sanggup untuk menulis semua itu. semua yg ku
lakukan bersamamu sangat indah, tidak akan pernah bisa untuk dilupakan begitu
saja. Aku sangat merindukan masa-masa itu bersama mu, aku sangat merindukan
canda, tawa, menangis, marah, cemburu dan lain-lain. Namun sayang semuanya
hanyalah tinggal kenangan, semua itu telah berakhir iya hubungan antara aku dan
kamu. 28 agustus itu telah berakhir di 30 desember. Akhir tahun kemarin adalah
akhir dari hubunganku dengan kamu pangeran siputku yg sangat lemot untuk
berfikir namun tetap kusayangi hingga sekarang. Aku sangat menyayangimu hingga
saat ini. Kini semua keindahan bersamamu, semua aktivitas bersamamu sudah
berakhir menjadi kenangan yg entah akan terulang kembali atau tidakL.