Rabu, 28 Mei 2014
Rindu Senjaku
Aku rindu melihat senjaku..
Aku rindu melihat keindahan nya dalam diam..
Aku tahu senja hanya datang sebentar dan kali ini senja itu telah pergi, terlambat rupanya..
Menyesal hanya sesal yang bisa aku rasakan saat senjaku tidak lagi dapat ku lihat atau bahkan tidak bisa ku ungkapkan atas keindahan nya..
Aku berlari mengejar dimana senja..
Menunggu ditempat yg biasa ku tunggu, namun kali ini aku tidak bisa melihat dimana senja berada, rupanya dia tertutup awan dan hanya mengintip lewat sela-sela awan disana..
Ah... aku rindu melihat keindahanmu, mengapa tidak kamu izin kan aku untuk melihatmu...
Semilir Angin berhembus kencang mulai menyentuh kulit pada tubuhku ini seakan menandakan hujan datang menyerbu ku. Aku mulai lelah dan pasrah mungkin ini memang takdir yang harus ku jalani..
tidak bisa melihat senja karena terhalang awan tebal disana, dengan perasaan kacau aku kembali..
Kembali pulang dan memendam semua perasaan yang ada..
Jumat, 23 Mei 2014
Teruntuk Kamu :)
Terimakasih untuk hari kemarin, entah aku harus sedih atau bahagia? Mendengar kelulusan mu. Lewat untaian kata ini aku mengucapkan selamat atas kelulusan mu, selamat juga atas prsetasi mu yang sangat luar biasa menjadi siswa terbaik disekolah dan diangkatan mu..
Mungkin, esok dan seterusnya aku akan merindukan kamu atau bahkan sangat merindukan kamu karena sosok mu tidak ada lagi disekolah yang biasanya kita sering berjumpa, aku tidak akan bisa lagi melihat mu sholat dhuha atau pun salah satu sholat wajib, aku tidak bisa lagi dengar suaramu ketika kamu menjadi imam dimasjid sekolah setelah istirahat basket.
Bagaimana masih kah ingat awal perjumpaan kita? Iya aku masih duduk dikelas 1 dan kamu dikelas 2. Kamu mengajarkan teman-temanku mengaji.
Jika waktu bisa dihentikan aku tidak ingin menghabiskan waktu 3 hari kemarin, aku ingin tetap berhenti atau bahkan diulang saja kembali secara terus menerus waktu 3 hari itu.
Ketika pertama aku melihatmu datang paling pagi digedung itu tidak kuat rasanya menahan jutaan perasaan yg dipendam-pendam. Ingin aku mengatakan bahwa kamu terlihat tampan sekali, Dan ketika kamu menungguku untuk berfoto bersama mu rasanya bukan main ingin meledak-ledak rasanya mencium aroma minyak wangimu yang membuat kita berdua sangat gugup.
Terimakasih atas semuanya..
Terimakasih atas Hari kemarin..
Katamu kamu senang dan mengucapkan terimakasih banyak atas semuanya dan meminta sebuah kata maaf karena tidak bisa memberikan banyak hal Padahal waktu kemarin-kemarin sangat lebih dari cukup untuk ku membuat aku sangat bahagia bukan main karena mu. Dari sini aku berdoa untuk kamu yang sudah lulus dan akan melanjutkan ke perguruan tinggi mu agar sukses selalu dan semoga kita akan tetap bertemu :')
IregOkeOhorgun~
Sabtu, 03 Mei 2014
14 Hari Setelah Kepergianmu
14 hari setelah kepergianmu...
Ku fikir ini akan lebih baik tadinya.
Ku fikir perasaan ini akan semakin menghilang. Kenyataan tidak..
Aku berjalan menyusuri gelap nya malam, ku fikir akan lebih baik rasanya menghirup udara pada malam hari. Kenyataan tidak..
Aku menggeluti olahraga dan ku fikir akan melegakan perasaan ini dan membuatku lupa dengan segalanya, tentang kamu. Kenyataan tidak..
Harus menggunakan apa lagi, agar aku dapat melupakan bayanganmu? Jelas sosokmu telah pergi jauh lebih dulu meninggalkan ku, namun mengapa bayang mu masih saja tetap diam disini mengganggu fikiran dan hatiku.
Hati dan logika sedang berperang, namun lagi-lagi logika harus dikalah kan dengan hati. Iya ternyata hati ini tetap mau kamu.
Entah harus membutuhkan waktu berapa lama lagi untuk bisa melupakan kamu yang aku ingin kan kembali.
Dalam Kesendirian
Ku fikir ini adalah ajang dimana aku akan berpura-pura akan tetap baik-baik saja dihadapanmu dan dihadapan semua orang yang melihatku bahwa aku tak apa.
Aku tahu, kamu mungkin tak akan baca ini. Tak akan pernah lihat ini. Tak akan pernah rasakan ini. Tak akan pernah mengerti betapa berartinya kamu bagiku.
Didalam kesendirian ini aku merenung, mengartikan sebuah perpisahan yang terucap pada malam itu. Mengartikan apa kesalahan, dimana keselahan, dan bagaimana bisa sesalah itu.
Aku tidak mengerti bagaimana deskripsi salah dimatamu. bagaimana deskripsi tentang jalan yang berbeda?
Berbeda, aku tak pernah menyalahkan perbedaan. Bahkan aku tak akan mau mengartikan perbedaan antara kita. Tapi justru kamu memperjelas kita memang beda, mengartikan jalan berbeda yang membuat sesak dalam dada malam itu.
Menjadi apa yang aku inginkan? Entah kata dari mana yang kamu dapat ketika semuanya akan berakhir. Aku tak kan pernah meminta kamu untuk menjadi apa yang aku inginkan. Aku hanya mau kamu. Kamu yang memang diri kamu apa adanya. Tertawa lepas dihadapan teman-temanmu, kelakuan konyolmu, kelakuanmu yang kadang buatku kesal, kelakuan yang membuat aku merindukan hal itu. Iya aku rindu..
Mungkin benar katamu. Waktu nya untuk intropeksi diri kita masing-masing. Entah kamu benar-benar mengintropeksi dirimu atau tidak. Tapi disini aku sedang mengintropeksi diri, mengartikan sebuah kalimat demi kalimat yang pernah ku ucap untukmu, mengartikan sebuah perlakuan sikap yang telah ku buat kepadamu.
Langganan:
Komentar (Atom)