“ini memang kesalahanku yg tidak pernah bisa mengungkapkan
perasaan itu kepadamu”,ucap batinku menyesal. Aku begitu menyesal karena aku
tidak pernah berani untuk menyatakan perasaan ini kepadanya, iya kepada farel
dia adalah kakak kelasku yg sebentar lagi akan lulus dan beranjak ke sekolah yg
lebih tinggi lagi. Terlalu banyak kenangan antara aku dengannya, dimulai dari
pertama bertemu denganya dikala pasca mos, sampai sekarang sampai aku yg ikut
berpartisipasi untuk melakukan perpisahan nanti untuk angkatan 21.
Ini sudah telambat, dia akan pergi dari sekolah ini. Tidak ada lagi canda dan tawanya yg kulihat setiap harinya, tidak ada lagi dia yg ku lihat sedang bermain bola di tengah lapangan bersama teman-temannya, tidak ada lagi dia yg sering menunaikan sholat dzhur ataupun duha. Aku pasti akan merindukan itu.
Ini sudah telambat, dia akan pergi dari sekolah ini. Tidak ada lagi canda dan tawanya yg kulihat setiap harinya, tidak ada lagi dia yg ku lihat sedang bermain bola di tengah lapangan bersama teman-temannya, tidak ada lagi dia yg sering menunaikan sholat dzhur ataupun duha. Aku pasti akan merindukan itu.
“tasya…?”,
“hah, iya ada apa?”, balasku dengan wajah kaget.
“kenapa kamu sendirian disini?”
“iya, kak aku lagi pengen sendiri aja disini”
“oh gitu, sini deh sya aku pengen cerita sama kamu”
“cerita apa ya kak?”
“iya sebenernya aku tuh pengen cerita ini sama kamu udah lama”
“cerita apa sih kak?”Tanyaku dengan penasarannya.
“jadi gini, aku tuh bingung ya sama teman-teman aku soal kedeketan kita masa sih pada ngira aku sama kamu pacaran kan ada-ada aja ya ga?”
“hehehe…iya ada-ada aja teman-teman kakak mana mungkin kan kita pacaran”,jawabku sambil merangkul pundaknya.
“iya, sya padahalkan aku juga lagi suka nih sama seseorang”balasnya sambil melepaskan rangkulanku.
“wah…siapa kak? Kenapa kakak ga bilang sama aku aja”,tanyaku dengan nada yg sudah mulai berbeda.
“kakak sebenarnya suka sama anak kelas 11 angkatan kamu itu sya”
“hah…siapa kak?”,jawabku dengan kaget.
“iya kakak suka sama teman kamu yg namanya kiki anak social 1 yang sekelas sama kamu sya”
“kiki? Jadi kakak suka sama kiki?”,tanyaku kembali untuk memastikan aku salah mendengar atau tidak.
“iya kiki, sebenarnya kakak udah sering jalan sama kiki sya Cuma belum siap aja buat nembak takut dia ga suka sama kakak”ucapnya.
“oh gitu kak, maaf ya kak nanti lagi mendingan aku mau ke kelas dulu”jawabku dengan mimik muka yg mulai berbeda.
“loh…kok ke kelas sih sya?”
“iya maaf ka”, sambil berjalan cepat aku menyudahi pembicaraan antara aku dengannya.
“hah, iya ada apa?”, balasku dengan wajah kaget.
“kenapa kamu sendirian disini?”
“iya, kak aku lagi pengen sendiri aja disini”
“oh gitu, sini deh sya aku pengen cerita sama kamu”
“cerita apa ya kak?”
“iya sebenernya aku tuh pengen cerita ini sama kamu udah lama”
“cerita apa sih kak?”Tanyaku dengan penasarannya.
“jadi gini, aku tuh bingung ya sama teman-teman aku soal kedeketan kita masa sih pada ngira aku sama kamu pacaran kan ada-ada aja ya ga?”
“hehehe…iya ada-ada aja teman-teman kakak mana mungkin kan kita pacaran”,jawabku sambil merangkul pundaknya.
“iya, sya padahalkan aku juga lagi suka nih sama seseorang”balasnya sambil melepaskan rangkulanku.
“wah…siapa kak? Kenapa kakak ga bilang sama aku aja”,tanyaku dengan nada yg sudah mulai berbeda.
“kakak sebenarnya suka sama anak kelas 11 angkatan kamu itu sya”
“hah…siapa kak?”,jawabku dengan kaget.
“iya kakak suka sama teman kamu yg namanya kiki anak social 1 yang sekelas sama kamu sya”
“kiki? Jadi kakak suka sama kiki?”,tanyaku kembali untuk memastikan aku salah mendengar atau tidak.
“iya kiki, sebenarnya kakak udah sering jalan sama kiki sya Cuma belum siap aja buat nembak takut dia ga suka sama kakak”ucapnya.
“oh gitu kak, maaf ya kak nanti lagi mendingan aku mau ke kelas dulu”jawabku dengan mimik muka yg mulai berbeda.
“loh…kok ke kelas sih sya?”
“iya maaf ka”, sambil berjalan cepat aku menyudahi pembicaraan antara aku dengannya.
Aku berjalan menuju kelasku dengan air mata yg tertahan. Aku
berusaha agar aku tidak meneteskan air mata saat ini karena aku tidak ingin ada
yg tahu terutama kiki, iya kiki sahabatku sekaligus teman sekelasku yg sudah ku
kenal cukup lama. Aku tak pernah menyadari ternyata yg selama ini yg kiki
ceritakan kepadaku adalah sosok kakak farel yg juga aku sukai sejak dulu, sejak
pertama kali dia menjadi kakak gugusku saat mopd lalu. Bodohnya aku mengapa aku
harus mencintai dia.
“tasya…tasya…”panggil kiki yg memotong perjalananku dengan
antusiasnya.
aku tehenti sejenak dan mencoba merubah mimik wajahku. “iya, ada apa ki?”jawabku dengan senyum kecil.
“tasya…aku seneng deh hari ini tadi tuh aku ketemu sama kakaknya”
“kakaknya siapa? Kakaknya yg kamu suka itu?”
“iya sya, dia tadi lagi ada di depan masjid sekolah terus dia panggil aku”
“oh ada disana, emang siapa sih ki yg kamu suka itu? Yg kamu ceritaiin ke aku.”tanyaku dengan nada rendah.
“tapi kamu jangan bilang-bilang ya, jadi selama ini aku suka sama kakak farel. Dia itu kakak yg suka jalan sama aku, yg waktu itu ngasih aku kejutan waktu aku ulangtahun sya yg kadonya itu boneka yg ada tulisannya nama aku.”, jelasnya dengan panjang lebar.
“oh kakak farel itu yg anak osis juga sama kaya kita?”tanyaku kembali.
“iya sya dia baikkan ya sama kita. Oh iya aku juga pengen nanya deh kenapa sih kamu juga bisa deket sama kakaknya?”Tanya kiki.
“kakak farel itukan yg nolongin aku waktu mos ki yg waktu itu aku pingsan gara-gara kita panas-panasan itu jadi aku kenal deket deh sama dia sampai sekarang”jelasku.
“oh gitu, kakak farel pernah cerita ga sih sya tentang aku ke kamu kan dia deket sama kamu”Tanya kiki.
aku terdiam sejenak memikirkan apa aku harus berterus terang kepada kiki atau tidak, jika berterus terang kepada kiki sama saja aku melukai diriku sendiri.
“aku gatau ki kayanya ga pernah cerita deh ki, oh ya abis ini pelajaran siapa ya?”jawabku dengan gugup dan langsung mengalihkan pembicaraan.
“yaudah deh sya, abis ini sih pelajarannya pak budi”
“hmmm.. iya yaudah deh aku ke kelas duluan iya ki”
aku tehenti sejenak dan mencoba merubah mimik wajahku. “iya, ada apa ki?”jawabku dengan senyum kecil.
“tasya…aku seneng deh hari ini tadi tuh aku ketemu sama kakaknya”
“kakaknya siapa? Kakaknya yg kamu suka itu?”
“iya sya, dia tadi lagi ada di depan masjid sekolah terus dia panggil aku”
“oh ada disana, emang siapa sih ki yg kamu suka itu? Yg kamu ceritaiin ke aku.”tanyaku dengan nada rendah.
“tapi kamu jangan bilang-bilang ya, jadi selama ini aku suka sama kakak farel. Dia itu kakak yg suka jalan sama aku, yg waktu itu ngasih aku kejutan waktu aku ulangtahun sya yg kadonya itu boneka yg ada tulisannya nama aku.”, jelasnya dengan panjang lebar.
“oh kakak farel itu yg anak osis juga sama kaya kita?”tanyaku kembali.
“iya sya dia baikkan ya sama kita. Oh iya aku juga pengen nanya deh kenapa sih kamu juga bisa deket sama kakaknya?”Tanya kiki.
“kakak farel itukan yg nolongin aku waktu mos ki yg waktu itu aku pingsan gara-gara kita panas-panasan itu jadi aku kenal deket deh sama dia sampai sekarang”jelasku.
“oh gitu, kakak farel pernah cerita ga sih sya tentang aku ke kamu kan dia deket sama kamu”Tanya kiki.
aku terdiam sejenak memikirkan apa aku harus berterus terang kepada kiki atau tidak, jika berterus terang kepada kiki sama saja aku melukai diriku sendiri.
“aku gatau ki kayanya ga pernah cerita deh ki, oh ya abis ini pelajaran siapa ya?”jawabku dengan gugup dan langsung mengalihkan pembicaraan.
“yaudah deh sya, abis ini sih pelajarannya pak budi”
“hmmm.. iya yaudah deh aku ke kelas duluan iya ki”
Pembicaraan itu telah selesai sampai pulang sekolah aku sama
sekali tidak berbincang-bincang dengan kiki karena aku masih memikirkan hal yg
kak farel dan kiki katakan. “tuhan aku bodoh sekali kenapa aku harus menyayagi
orang yg sama dengan sahabatku”kesal batinku. Aku yg terburu-buru untuk segera
pulang ke rumah untuk melepaskan penatku disekolah hari ini harus bertambah
lagi karena aku melihat kiki dengan kak farel pulang bersama dengan sepeda
motor hitam merah miliknya. “ahhh…kenapa aku harus melihat ini
bodoh…bodoh….bodoh”kataku sambil menendang sebuah batu-batu yg berserakan
dijalan. “percuma aku memiliki perasaan ini! Percuma aku melakukan hal-hal
bodoh yg dia tidak tahu! Semua ini sia-sia! Aku memang manusia bodoh
sedunia!”kesalku sambil membanting pintu rumah, karena tampak terasa aku telah
sampai dirumah.
***
Pagi ini terlihat cukup mendung iya semendung hatiku saat
ini, karena aku tahu mereka kakak farel dengan sahabatku kiki ternyata saling
menyayangi namun belum bisa menjadi satu saat ini. Hari demi hari terus
berganti tak terasa sebentar lagi akan Menjelang untuk perpisahan angkatan 21,
aku yg terus berkonsenterasi menyiapkan untuk perpisahan angkatan 21 sekaligus
aku yg berusaha merelakan kakak farel yg semakin hari semakin dekat saja dengan
kiki sahabatku membuat aku mengerti arti cinta sesungguhnya, membuat aku
semakin dewasa, membuat aku mengerti bagaimana cara megikhlaskan, bagaimana
cara tetap tersenyum walau sebenarnya semua itu sangat menyakitkan hati,
mencoba tetap tegar dalam menghadapi semua masalah. Iya…. Permasalahan ini
membuat aku berfikir dewasa”cinta, cinta tak harus memiliki sekarang tapi nanti
jika memang aku dan kakak farel akan berjodoh kemana pun kakak farel pergi
nantinya pasti akan selalu saja terselip benang merah antara aku dengannya.
Jodoh tetap saja jodoh, walaupun dia tidak bisa ku mulikki sekarang tapi semoga
saja kelak nanti aku dapat memilikkinya dengan seutuhnya dan selamanya”tegasku
dengan sedikit meneteskan air mata.
Pukul 08.00
perpisahan angkatan 21 SMAN 1 akan segera dilaksanakan, aku tergesa-gesa
memanggil kiki untuk ikut menyaksikan pertunjukkan dari pengisi acara seperti
ada yg membaca puisi, menari tradisional, shuffle, dance, stand up comedy,
band, solo dan lain-lain. Kebetulan aku akan mengisi acara dengan bernyanyi dan
bermain gitar secara akustik dengan lagu she-apalah arti cinta, lagu ini memang
sengaja aku pilih karena ini adalah salah satu penyampaianku kepada kakak
farel, mungkin aku memang tidak bisa melakukan hal yg terang-terangan kepadanya
karena aku masih memikirkan perasaan sahabatku. Cukup menjadi penganggum
rahasianya sudah cukup bagiku sekarang.
“sya, kamu nanti mau nyumbang lagu apa sih?”Tanya kiki
dengan penasaran.
“aku pengen nyanyi lagunya she-apalah arti cinta ki”jawabku dengan mata yg sedang menampungkan air mata didalamnya.
“apalah arti cinta? Buat siapa sya? Kok kamu kayanya sedih gitu kenapa sya?”
“iya ini buat orang yg aku suka sya dari dulu malah sekarang orangnya kelas 12 disini dan sekarang orang itu juga ada disini”jawabku dengan mencoba tetap tersenyum.
“kenapa kamu ga pernah cerita sya sama aku? Emang siapa sya yg kamu maksud sampai-sampai kamu gamau cerita sama aku!”Tanya kiki dengan penasaran dan wajah cemas.
“itu ga penting ki, sebentar lagi dia juga bakalan pergi dari sekolahan ini dan dia juga udah cinta sama orang lain. Bukan cinta sama aku”tegasku dengan menghapus air mataku dengan tangan kosong.
“ya ampun sya, kamu yg sabar ya aku tahu pasti ini bakalan sakit banget rasanya sya. Udah ya bukan Cuma dia doang kok sya kakak kelas kan masih banyak yg bisa menarik perhatian kamu”ucap kiki yg mencoba menangkanku.
“andai kamu tahu ki, yg aku maksud itu kakak farel”bisik batinku.
“aku pengen nyanyi lagunya she-apalah arti cinta ki”jawabku dengan mata yg sedang menampungkan air mata didalamnya.
“apalah arti cinta? Buat siapa sya? Kok kamu kayanya sedih gitu kenapa sya?”
“iya ini buat orang yg aku suka sya dari dulu malah sekarang orangnya kelas 12 disini dan sekarang orang itu juga ada disini”jawabku dengan mencoba tetap tersenyum.
“kenapa kamu ga pernah cerita sya sama aku? Emang siapa sya yg kamu maksud sampai-sampai kamu gamau cerita sama aku!”Tanya kiki dengan penasaran dan wajah cemas.
“itu ga penting ki, sebentar lagi dia juga bakalan pergi dari sekolahan ini dan dia juga udah cinta sama orang lain. Bukan cinta sama aku”tegasku dengan menghapus air mataku dengan tangan kosong.
“ya ampun sya, kamu yg sabar ya aku tahu pasti ini bakalan sakit banget rasanya sya. Udah ya bukan Cuma dia doang kok sya kakak kelas kan masih banyak yg bisa menarik perhatian kamu”ucap kiki yg mencoba menangkanku.
“andai kamu tahu ki, yg aku maksud itu kakak farel”bisik batinku.
Benar-benar tak terasa sebentar lagi perpisahan angkatan 21
akan segera selesai, aku tak sengaja melihat keberadaan kakak farel dengan kiki
di halaman depan sekolah. Aku segera mundur selangkah agar tidak terlihat oleh
mereka berdua. Aku sengaja tetap berdiri disini Karena ingin tahu apakah yg
mereka bicarakan. Dan ternyata kakak farel menyatakan cintanya pada kiki. Lewat
bunga adellweis yg kakak farel ambil saat dia menaiki gunung semeru beberapa
bulan lalu. Sakit memang saat aku mendengar kakak farel menyatakan cintanya
kepada kiki dengan memberikan bunga adellweis tapi dengan sekuat hati aku
mencoba tegar dan bisa menjadi wanita dewasa, tanpa fikir panjang aku langsung
berjalan menuju kearah mereka yg dimana kiki belum menjawab pertanyaan dari
kakak farel.”udah ki terima aja kakak farel dia baik kok benar-benar cocok sama
kamu”ceplosku sambil merangkul kiki dan mencoba menyatukan tangan mereka
berdua. Tak lama aku berbicara seperti itu kiki pun langsung menjawab dan
menerima kakak farel menjadi kekasihnya. Dengan senyum dan menahan air mata aku
mecoba merelakan kakak farel bersama kiki sahabatku.
“thank’s iya sya kamu udah baik sama kakak, kakak minta maaf iya kalau kakak punya salah sama kamu selama ini. Sebentar lagi kan kita udah ga satu sekolah lagi jadi kakak udah ge bisa sesering dulu deh cerita-cerita ke kamu”, ucapnya saat itu sambil memegang pundakku.
“iya kak gapapa kok pasti aku maafin aku juga pasti bakalan kangen ya sama kakak apalagi kiki ya nanti pasti bakalan kangen banget”kataku mencoba menghilangkan raut wajah yg rasanya ingin menangis saat itu.
“thank’s iya sya kamu udah baik sama kakak, kakak minta maaf iya kalau kakak punya salah sama kamu selama ini. Sebentar lagi kan kita udah ga satu sekolah lagi jadi kakak udah ge bisa sesering dulu deh cerita-cerita ke kamu”, ucapnya saat itu sambil memegang pundakku.
“iya kak gapapa kok pasti aku maafin aku juga pasti bakalan kangen ya sama kakak apalagi kiki ya nanti pasti bakalan kangen banget”kataku mencoba menghilangkan raut wajah yg rasanya ingin menangis saat itu.
Tangisku mulai pecah ketika aku sadar ini benar-benar
perpisahan. Perpisahan antara aku dengan sosok kak farel dan perpisahan dengan
hati ini yg sejak lama di diami oleh kak farel. Bungkam, tetap bungkam seribu
bahasa, aku tak akan pernah berani mengatakan bahwa aku sangat mencintai kak
farel sejak dulu. Andai mereka berdua tahu tentang perasaan hati ini yg
sesungguhnya.
setelah selesainya perpisahan angkatan 21 aku menekatkan agar melupakan perasaan yg ku punya, aku percaya masih ada lelaki yg lebih baik dari kak farel, dan aku percaya jika aku jodoh dengan kak farel pasti juga tidak akan kemana-mana. Aku lebih senang melihat sahabatku bahagia dan juga melihat orang yg aku sayangi bahagia bersama dengan orang yg dia cintai.
setelah selesainya perpisahan angkatan 21 aku menekatkan agar melupakan perasaan yg ku punya, aku percaya masih ada lelaki yg lebih baik dari kak farel, dan aku percaya jika aku jodoh dengan kak farel pasti juga tidak akan kemana-mana. Aku lebih senang melihat sahabatku bahagia dan juga melihat orang yg aku sayangi bahagia bersama dengan orang yg dia cintai.