Selamat Datang Di Blog Saya:)

Jumat, 07 Juni 2013

Perpisahan yang memisahkan kita!


“ini memang kesalahanku yg tidak pernah bisa mengungkapkan perasaan itu kepadamu”,ucap batinku menyesal. Aku begitu menyesal karena aku tidak pernah berani untuk menyatakan perasaan ini kepadanya, iya kepada farel dia adalah kakak kelasku yg sebentar lagi akan lulus dan beranjak ke sekolah yg lebih tinggi lagi. Terlalu banyak kenangan antara aku dengannya, dimulai dari pertama bertemu denganya dikala pasca mos, sampai sekarang sampai aku yg ikut berpartisipasi untuk melakukan perpisahan nanti untuk angkatan 21.
Ini sudah telambat, dia akan pergi dari sekolah ini. Tidak ada lagi canda dan tawanya yg kulihat setiap harinya, tidak ada lagi dia yg ku lihat sedang bermain bola di tengah lapangan bersama teman-temannya, tidak ada lagi dia yg sering menunaikan sholat dzhur ataupun duha. Aku pasti akan merindukan itu.
“tasya…?”,
“hah, iya ada apa?”, balasku dengan wajah kaget.
“kenapa kamu sendirian disini?”
“iya, kak aku lagi pengen sendiri aja disini”
“oh gitu, sini deh sya aku pengen cerita sama kamu”
“cerita apa ya kak?”
“iya sebenernya aku tuh pengen cerita ini sama kamu udah lama”
“cerita apa sih kak?”Tanyaku dengan penasarannya.
“jadi gini, aku tuh bingung ya sama teman-teman aku soal kedeketan kita masa sih pada ngira aku sama kamu pacaran kan ada-ada aja ya ga?”
“hehehe…iya ada-ada aja teman-teman kakak mana mungkin kan kita pacaran”,jawabku sambil merangkul pundaknya.
“iya, sya padahalkan aku juga lagi suka nih sama seseorang”balasnya sambil melepaskan rangkulanku.
“wah…siapa kak? Kenapa kakak ga bilang sama aku aja”,tanyaku dengan nada yg sudah mulai berbeda.
“kakak sebenarnya suka sama anak kelas 11 angkatan kamu itu sya”
“hah…siapa kak?”,jawabku dengan kaget.
“iya kakak suka sama teman kamu yg namanya kiki anak social 1 yang sekelas sama kamu sya”
“kiki? Jadi kakak suka sama kiki?”,tanyaku kembali untuk memastikan aku salah mendengar atau tidak.
“iya kiki, sebenarnya kakak udah sering jalan sama kiki sya Cuma belum siap aja buat nembak takut dia ga suka sama kakak”ucapnya.
“oh gitu kak, maaf ya kak nanti lagi mendingan aku mau ke kelas dulu”jawabku dengan mimik muka yg mulai berbeda.
“loh…kok ke kelas sih sya?”
“iya maaf ka”, sambil berjalan cepat aku menyudahi pembicaraan antara aku dengannya.
Aku berjalan menuju kelasku dengan air mata yg tertahan. Aku berusaha agar aku tidak meneteskan air mata saat ini karena aku tidak ingin ada yg tahu terutama kiki, iya kiki sahabatku sekaligus teman sekelasku yg sudah ku kenal cukup lama. Aku tak pernah menyadari ternyata yg selama ini yg kiki ceritakan kepadaku adalah sosok kakak farel yg juga aku sukai sejak dulu, sejak pertama kali dia menjadi kakak gugusku saat mopd lalu. Bodohnya aku mengapa aku harus mencintai dia.
“tasya…tasya…”panggil kiki yg memotong perjalananku dengan antusiasnya.
aku tehenti sejenak dan mencoba merubah mimik wajahku. “iya, ada apa ki?”jawabku dengan senyum kecil.
“tasya…aku seneng deh hari ini tadi tuh aku ketemu sama kakaknya”
“kakaknya siapa? Kakaknya yg kamu suka itu?”
“iya sya, dia tadi lagi ada di depan masjid sekolah terus dia panggil aku”
“oh ada disana, emang siapa sih ki yg kamu suka itu? Yg kamu ceritaiin ke aku.”tanyaku dengan nada rendah.
“tapi kamu jangan bilang-bilang ya, jadi selama ini aku suka sama kakak farel. Dia itu kakak yg suka jalan sama aku, yg waktu itu ngasih aku kejutan waktu aku ulangtahun sya yg kadonya itu boneka yg ada tulisannya nama aku.”, jelasnya dengan panjang lebar.
“oh kakak farel itu yg anak osis juga sama kaya kita?”tanyaku kembali.
“iya sya dia baikkan ya sama kita. Oh iya aku juga pengen nanya deh kenapa sih kamu juga bisa deket sama kakaknya?”Tanya kiki.
“kakak farel itukan yg nolongin aku waktu mos ki yg waktu itu aku pingsan gara-gara kita panas-panasan itu jadi aku kenal deket deh sama dia sampai sekarang”jelasku.
“oh gitu, kakak farel pernah cerita ga sih sya tentang aku ke kamu kan dia deket sama kamu”Tanya kiki.
aku terdiam sejenak memikirkan apa aku harus berterus terang kepada kiki atau tidak, jika berterus terang kepada kiki sama saja aku melukai diriku sendiri.
“aku gatau ki kayanya ga pernah cerita deh ki, oh ya abis ini pelajaran siapa ya?”jawabku dengan gugup dan langsung mengalihkan pembicaraan.
“yaudah deh sya, abis ini sih pelajarannya pak budi”
“hmmm.. iya yaudah deh aku ke kelas duluan iya ki”
Pembicaraan itu telah selesai sampai pulang sekolah aku sama sekali tidak berbincang-bincang dengan kiki karena aku masih memikirkan hal yg kak farel dan kiki katakan. “tuhan aku bodoh sekali kenapa aku harus menyayagi orang yg sama dengan sahabatku”kesal batinku. Aku yg terburu-buru untuk segera pulang ke rumah untuk melepaskan penatku disekolah hari ini harus bertambah lagi karena aku melihat kiki dengan kak farel pulang bersama dengan sepeda motor hitam merah miliknya. “ahhh…kenapa aku harus melihat ini bodoh…bodoh….bodoh”kataku sambil menendang sebuah batu-batu yg berserakan dijalan. “percuma aku memiliki perasaan ini! Percuma aku melakukan hal-hal bodoh yg dia tidak tahu! Semua ini sia-sia! Aku memang manusia bodoh sedunia!”kesalku sambil membanting pintu rumah, karena tampak terasa aku telah sampai dirumah.
***
Pagi ini terlihat cukup mendung iya semendung hatiku saat ini, karena aku tahu mereka kakak farel dengan sahabatku kiki ternyata saling menyayangi namun belum bisa menjadi satu saat ini. Hari demi hari terus berganti tak terasa sebentar lagi akan Menjelang untuk perpisahan angkatan 21, aku yg terus berkonsenterasi menyiapkan untuk perpisahan angkatan 21 sekaligus aku yg berusaha merelakan kakak farel yg semakin hari semakin dekat saja dengan kiki sahabatku membuat aku mengerti arti cinta sesungguhnya, membuat aku semakin dewasa, membuat aku mengerti bagaimana cara megikhlaskan, bagaimana cara tetap tersenyum walau sebenarnya semua itu sangat menyakitkan hati, mencoba tetap tegar dalam menghadapi semua masalah. Iya…. Permasalahan ini membuat aku berfikir dewasa”cinta, cinta tak harus memiliki sekarang tapi nanti jika memang aku dan kakak farel akan berjodoh kemana pun kakak farel pergi nantinya pasti akan selalu saja terselip benang merah antara aku dengannya. Jodoh tetap saja jodoh, walaupun dia tidak bisa ku mulikki sekarang tapi semoga saja kelak nanti aku dapat memilikkinya dengan seutuhnya dan selamanya”tegasku dengan sedikit meneteskan air mata.
 Pukul 08.00 perpisahan angkatan 21 SMAN 1 akan segera dilaksanakan, aku tergesa-gesa memanggil kiki untuk ikut menyaksikan pertunjukkan dari pengisi acara seperti ada yg membaca puisi, menari tradisional, shuffle, dance, stand up comedy, band, solo dan lain-lain. Kebetulan aku akan mengisi acara dengan bernyanyi dan bermain gitar secara akustik dengan lagu she-apalah arti cinta, lagu ini memang sengaja aku pilih karena ini adalah salah satu penyampaianku kepada kakak farel, mungkin aku memang tidak bisa melakukan hal yg terang-terangan kepadanya karena aku masih memikirkan perasaan sahabatku. Cukup menjadi penganggum rahasianya sudah cukup bagiku sekarang.

“sya, kamu nanti mau nyumbang lagu apa sih?”Tanya kiki dengan penasaran.
“aku pengen nyanyi lagunya she-apalah arti cinta ki”jawabku dengan mata yg sedang menampungkan air mata didalamnya.
“apalah arti cinta? Buat siapa sya? Kok kamu kayanya sedih gitu kenapa sya?”
“iya ini buat orang yg aku suka sya dari dulu malah sekarang orangnya kelas 12 disini dan sekarang orang itu juga ada disini”jawabku dengan mencoba tetap tersenyum.
“kenapa kamu ga pernah cerita sya sama aku? Emang siapa sya yg kamu maksud sampai-sampai kamu gamau cerita sama aku!”Tanya kiki dengan penasaran dan wajah cemas.
“itu ga penting ki, sebentar lagi dia juga bakalan pergi dari sekolahan ini dan dia juga udah cinta sama orang lain. Bukan cinta sama aku”tegasku dengan menghapus air mataku dengan tangan kosong.
“ya ampun sya, kamu yg sabar ya aku tahu pasti ini bakalan sakit banget rasanya sya. Udah ya bukan Cuma dia doang kok sya kakak kelas kan masih banyak yg bisa menarik perhatian kamu”ucap kiki yg mencoba menangkanku.
“andai kamu tahu ki, yg aku maksud itu kakak farel”bisik batinku.

Benar-benar tak terasa sebentar lagi perpisahan angkatan 21 akan segera selesai, aku tak sengaja melihat keberadaan kakak farel dengan kiki di halaman depan sekolah. Aku segera mundur selangkah agar tidak terlihat oleh mereka berdua. Aku sengaja tetap berdiri disini Karena ingin tahu apakah yg mereka bicarakan. Dan ternyata kakak farel menyatakan cintanya pada kiki. Lewat bunga adellweis yg kakak farel ambil saat dia menaiki gunung semeru beberapa bulan lalu. Sakit memang saat aku mendengar kakak farel menyatakan cintanya kepada kiki dengan memberikan bunga adellweis tapi dengan sekuat hati aku mencoba tegar dan bisa menjadi wanita dewasa, tanpa fikir panjang aku langsung berjalan menuju kearah mereka yg dimana kiki belum menjawab pertanyaan dari kakak farel.”udah ki terima aja kakak farel dia baik kok benar-benar cocok sama kamu”ceplosku sambil merangkul kiki dan mencoba menyatukan tangan mereka berdua. Tak lama aku berbicara seperti itu kiki pun langsung menjawab dan menerima kakak farel menjadi kekasihnya. Dengan senyum dan menahan air mata aku mecoba merelakan kakak farel bersama kiki sahabatku.
“thank’s iya sya kamu udah baik sama kakak, kakak minta maaf iya kalau kakak punya salah sama kamu selama ini. Sebentar lagi kan kita udah ga satu sekolah lagi jadi kakak udah ge bisa sesering dulu deh cerita-cerita ke kamu”, ucapnya saat itu sambil memegang pundakku.
“iya kak gapapa kok pasti aku maafin aku juga pasti bakalan kangen ya sama kakak apalagi kiki ya nanti pasti bakalan kangen banget”kataku mencoba menghilangkan raut wajah yg rasanya ingin menangis saat itu.

Tangisku mulai pecah ketika aku sadar ini benar-benar perpisahan. Perpisahan antara aku dengan sosok kak farel dan perpisahan dengan hati ini yg sejak lama di diami oleh kak farel. Bungkam, tetap bungkam seribu bahasa, aku tak akan pernah berani mengatakan bahwa aku sangat mencintai kak farel sejak dulu. Andai mereka berdua tahu tentang perasaan hati ini yg sesungguhnya.
setelah selesainya perpisahan angkatan 21 aku menekatkan agar melupakan perasaan yg ku punya, aku percaya masih ada lelaki yg lebih baik dari kak farel, dan aku percaya jika aku jodoh dengan kak farel pasti juga tidak akan kemana-mana. Aku lebih senang melihat sahabatku bahagia dan juga melihat orang yg aku sayangi bahagia bersama dengan orang yg dia cintai.

Sebuah Tatapan Biasa


Aku menatap nanar pada langit-langit terlihat kilau matahari yang begitu memikat mata sehingga tidak kuat untuk berlama-lama menatapnya. Aku telah menunggu sosok yang ku kagumi, seperti biasa jika sedang istirahat atau bahkan ada pelajaran kosong akan ku pastikan kamu melangkahkan kakimu ke area masjid sekolah, entah mengapa aku begitu nyaman melakukan cinta diam-diam ini. tersenyum kecil saat mataku melihat sosok dia dari kejauhan terlihat dia yang sedang melepaskan alas kakinya ketika dia akan memasuki tempat ibadah.


Aku meninggalkan kelas untuk melakukan sholat sunah atau bisa dibilang sholat dhuha sementara waktu karena jam pelajaran hari ini tampak kosong. Aku melangkahkan kaki ini sambil meyakinkan diri bahwa aku mencintaimu karena Allah. Langkah demi langkah ku telusuri untuk sampai ketempat suci ini. Air wudhu membasuh tubuhku membuat aku merasa tenang dan merasa lebih baik apa lagi jika aku telah selesai melakukan sholat semua terasa lebih baik bahkan jauh lebih baik dari pada sebelumnya.
setelah selesai melakukan sholat dhuha, aku mengambil sepasang sepatuku untuk dipakai kembali. Aku merasa ada sebuah perasaan yang mengganjal dihati entah rasanya seperti ada yang ingin membuat kepalaku menengok ke arah kiri, dan ternyata itu adalah kamu. Terlihat begitu bersinar setelah melakukan sholat sunah tadi. Aku hanya dapat tersenyum saat melihat kamu, melihat kamu melewatiku tepat didepanku, entah bagaimana caranya untuk aku memulai sebuah percakapan denganmu aku tidak pernah tahu sejak aku bertemu denganmu pertama kali pada 2 februari lalu.
“dera..”panggil rizky.
“iya”kata
ku kepadanya.
“apakah kamu suka dengannya?”
“tidak”singkatku.
“matamu tidak bisa berbohong, terlihat bahwa kamu menyukainya. Bukan begitu?”
“jangan so tahu kamu, aku tidak menyukainya”
“jangan berbohong, jika kamu mau aku akan membantumu kenal dengannya”kata
nya.
“aku bingung, aku takut dia tidak suka denganku”jelas
ku.
“tidak ada yang tidak mungkin, semuanya tergantung dengan bagaimana kamu bersikap”
“mengapa kamu tahu aku harus seperti itu?”tanyaku dengan penasaran.
“karena aku mengenalnya, dia tipe yang tidak mudah mencintai orang lain”jelasnya.
“oh ternyata seperti itu tapi aku benar-benar takut berkenalan secara langsung dengannya”
“tidak perlu kamu takut aku akan membantumu dengan berpura-pura menanyakan soal basket”
“basket? Apa maksudmu?
“dia juga ikut ekskul basket dan menjadi kapten ditimnya”
“aku tidak pernah menduga ini”kata
ku kaget.

Sebuah penambahan tentang dirimu membuat aku semakin ingin lebih banyak tahu, entah itu bagaimana caranya aku akan tetap membulatkan tekatku kepadamu.
sebuah jembatan yang akan menghubungkan antara aku denganmu membuat aku semakin bersemangat menjalani hari-hari ini tanpa ada sedih didalamnya. Seiring berjalannya waktu sebuah percakapan pertama, kedua, ketiga dan keempat telah aku lewati. Sekarang giliran percakapanku yang kelima terlihat sosokmu sedang beristirahat dibawah pohon yang sangat rindang tak sungkan untuk memberimu sebuah minuman milikku untuk memulai sebuah percakapan kecil ini.
“ger ini sebuah minuman untukmu, aku tahu kamu haus dan ingin minum bukan?”kata ku yg mencoba memulai percakapan.
“iya terimakasih”jawab
nya tertunduk.
“bagaiman dengan latihan ini?”
“agak melelahkan tapi sudah biasa”kata
nya sambil menatap langit.
“oh begitu bisakah ajarkan aku bagaimana caranya memasukkan sebuah bola besar ini?”
“iya tentu bisa, kamu cukup berdiri disini dan memasukkanya dari jauh”kata
nya sambi memeraktekan.
“iya aku mengerti sekarang”
“ya sudah aku ingin sholat ashar karena ini sudah waktunya”katanya sambil berjalan kearah masjid sekolah.

Percakapan kecil itu telah berakhir tidak menghabiskan waktu yang lama namun rasanya sangat menyenangkan. Aku bergegas menyusul kamu yang akan mengerjakan ibadah sholat ashar, ku lepas sepasang sepatuku yang masih melekat di kakiku. Selesai menunaikan ibadah sholat ashar tidak ku buang waktuku untuk bercerita kepada sang pencipta, mendoakan ibu, ayah, adikku, nenek, dan alm. Kakek yang sudah dijemput terlebih dulu oleh Allah. “Ya Allah aku tidak bisa membohongi terus menerus tentang perasaan yang ku punya untuknya, aku mencintainya karenamu ya Allah dia Sungguh rajin dan baik. Jika memang dia jodohku dekatkanlah, jika memang dia bukan jodohku aku rela dia bersama yang lain asalkan dia bahagia. Aku tidak mengerti tentang apa yg dia lakukan ketika berhadapan denganku, dia selalu tidak pernah melihatku dimulai dari percakapan pertama hingga sekarang matanya tidak pernah menatapku atau melihatku. Mengapa? Apakah akan termaksud zina mata? Apakah itu artinya dia juga menyukaiku ya AllahL”ucapku ketika mencurahkan seluruh perasaan ini kepada sang pencipta alam semesta ini.
Aku hanya dapat merenung mengartikan sebuah tanda tanya besar yang berada di dalam lubuk hati ini. Tidak dapat menangkap fikiranmu, tidak dapat mengetahui bahwa kamu mempunyai perasaan yang sama atau tidak.
Aku menatap langit yg kini warnanya sudah memudar, angin berhebus cukup kencang. Ku percepat mengikat tali sepatu ini. Sambil mencoba meraih tas pundakku aku berjalan dengan cepat sekali karena aku takut akan kehujanan, namun sedang asik-asiknya aku berjalan hujan sudah turun terlebih dahulu. Aku mencoba berdiri dibawah atap yang tidak terkena hujan karena aku lupa membawa jaket separuh tubuhku mulai terkena hembusan air hujan yang sangat deras, suara petir terlihat sangat menyeramkan lebih seram dari
srigala mengaung.
aku teringat kembali akan kecemasan hati ini tentang perasaannya terhadapku. Terdengar suara seseorang laki-laki yg ku kenal dan perempuan yang sedang berbicara. Dengan penasaran aku mendekati suara itu dan ternyata yg ku lihat adalah geri sedang berbicara kepada perempuan yang sepertinya aku mengenalnya juga. Hati ini seperti tersayat entah apa yang mereka berdua bicarakan aku tidak mendengarkannya karena aku tidak mau berbuat dosa. Namun apa suara kamu dan dia terdengar disini, aku mencoba menutup kedua telingaku namun apa daya semua sia-sia, aku mendengarnya. Mendengar bahwa kamu yang ku cinta dengan diam-diam ternyata mencintai orang lain dan perempuan itu juga yang menjadi kakak kelasku. Sungguh hati ini sangat hancur berkeping-keping atau bahkan menjadi butiran-butiran debu.
tidak sadar aku meneteskan sebuah air mata, tangisanku mulai pecah saat mereka berdua menyatakkan saling suka. Sakit memang sakit yang aku rasa saat ini, semua meledak menjadi satu ketika perasaan ini tidak terbalaskan dan juga apalah arti sebuah mata jika menatapku sedetikpun kamu tidak pernah, seandainya kamu katakkan kepadakku bahwa memang kamu tidak menyukaiku. menyalahkan diri sendiri dan menyalahkan kamu yang aku cinta, aku menyerah dan tidak akan mengerjakkan hal-hal yg rutin setiap harinya, Seperti mencari tahu tentangmu.
Diantara langit sore dan hujan ini, akan ku pastikan aku dapat melupakkan kamu nanti dan akan ku biarkan kamu bahagia bersama orang yang kamu cinta, karena aku percaya akan ada pelangi yang indah seusai hujan.
“aku mencintaimu
dan aku menyesal tidak pernah ungkapkan ini”.