Selamat Datang Di Blog Saya:)

Jumat, 07 Juni 2013

Sebuah Tatapan Biasa


Aku menatap nanar pada langit-langit terlihat kilau matahari yang begitu memikat mata sehingga tidak kuat untuk berlama-lama menatapnya. Aku telah menunggu sosok yang ku kagumi, seperti biasa jika sedang istirahat atau bahkan ada pelajaran kosong akan ku pastikan kamu melangkahkan kakimu ke area masjid sekolah, entah mengapa aku begitu nyaman melakukan cinta diam-diam ini. tersenyum kecil saat mataku melihat sosok dia dari kejauhan terlihat dia yang sedang melepaskan alas kakinya ketika dia akan memasuki tempat ibadah.


Aku meninggalkan kelas untuk melakukan sholat sunah atau bisa dibilang sholat dhuha sementara waktu karena jam pelajaran hari ini tampak kosong. Aku melangkahkan kaki ini sambil meyakinkan diri bahwa aku mencintaimu karena Allah. Langkah demi langkah ku telusuri untuk sampai ketempat suci ini. Air wudhu membasuh tubuhku membuat aku merasa tenang dan merasa lebih baik apa lagi jika aku telah selesai melakukan sholat semua terasa lebih baik bahkan jauh lebih baik dari pada sebelumnya.
setelah selesai melakukan sholat dhuha, aku mengambil sepasang sepatuku untuk dipakai kembali. Aku merasa ada sebuah perasaan yang mengganjal dihati entah rasanya seperti ada yang ingin membuat kepalaku menengok ke arah kiri, dan ternyata itu adalah kamu. Terlihat begitu bersinar setelah melakukan sholat sunah tadi. Aku hanya dapat tersenyum saat melihat kamu, melihat kamu melewatiku tepat didepanku, entah bagaimana caranya untuk aku memulai sebuah percakapan denganmu aku tidak pernah tahu sejak aku bertemu denganmu pertama kali pada 2 februari lalu.
“dera..”panggil rizky.
“iya”kata
ku kepadanya.
“apakah kamu suka dengannya?”
“tidak”singkatku.
“matamu tidak bisa berbohong, terlihat bahwa kamu menyukainya. Bukan begitu?”
“jangan so tahu kamu, aku tidak menyukainya”
“jangan berbohong, jika kamu mau aku akan membantumu kenal dengannya”kata
nya.
“aku bingung, aku takut dia tidak suka denganku”jelas
ku.
“tidak ada yang tidak mungkin, semuanya tergantung dengan bagaimana kamu bersikap”
“mengapa kamu tahu aku harus seperti itu?”tanyaku dengan penasaran.
“karena aku mengenalnya, dia tipe yang tidak mudah mencintai orang lain”jelasnya.
“oh ternyata seperti itu tapi aku benar-benar takut berkenalan secara langsung dengannya”
“tidak perlu kamu takut aku akan membantumu dengan berpura-pura menanyakan soal basket”
“basket? Apa maksudmu?
“dia juga ikut ekskul basket dan menjadi kapten ditimnya”
“aku tidak pernah menduga ini”kata
ku kaget.

Sebuah penambahan tentang dirimu membuat aku semakin ingin lebih banyak tahu, entah itu bagaimana caranya aku akan tetap membulatkan tekatku kepadamu.
sebuah jembatan yang akan menghubungkan antara aku denganmu membuat aku semakin bersemangat menjalani hari-hari ini tanpa ada sedih didalamnya. Seiring berjalannya waktu sebuah percakapan pertama, kedua, ketiga dan keempat telah aku lewati. Sekarang giliran percakapanku yang kelima terlihat sosokmu sedang beristirahat dibawah pohon yang sangat rindang tak sungkan untuk memberimu sebuah minuman milikku untuk memulai sebuah percakapan kecil ini.
“ger ini sebuah minuman untukmu, aku tahu kamu haus dan ingin minum bukan?”kata ku yg mencoba memulai percakapan.
“iya terimakasih”jawab
nya tertunduk.
“bagaiman dengan latihan ini?”
“agak melelahkan tapi sudah biasa”kata
nya sambil menatap langit.
“oh begitu bisakah ajarkan aku bagaimana caranya memasukkan sebuah bola besar ini?”
“iya tentu bisa, kamu cukup berdiri disini dan memasukkanya dari jauh”kata
nya sambi memeraktekan.
“iya aku mengerti sekarang”
“ya sudah aku ingin sholat ashar karena ini sudah waktunya”katanya sambil berjalan kearah masjid sekolah.

Percakapan kecil itu telah berakhir tidak menghabiskan waktu yang lama namun rasanya sangat menyenangkan. Aku bergegas menyusul kamu yang akan mengerjakan ibadah sholat ashar, ku lepas sepasang sepatuku yang masih melekat di kakiku. Selesai menunaikan ibadah sholat ashar tidak ku buang waktuku untuk bercerita kepada sang pencipta, mendoakan ibu, ayah, adikku, nenek, dan alm. Kakek yang sudah dijemput terlebih dulu oleh Allah. “Ya Allah aku tidak bisa membohongi terus menerus tentang perasaan yang ku punya untuknya, aku mencintainya karenamu ya Allah dia Sungguh rajin dan baik. Jika memang dia jodohku dekatkanlah, jika memang dia bukan jodohku aku rela dia bersama yang lain asalkan dia bahagia. Aku tidak mengerti tentang apa yg dia lakukan ketika berhadapan denganku, dia selalu tidak pernah melihatku dimulai dari percakapan pertama hingga sekarang matanya tidak pernah menatapku atau melihatku. Mengapa? Apakah akan termaksud zina mata? Apakah itu artinya dia juga menyukaiku ya AllahL”ucapku ketika mencurahkan seluruh perasaan ini kepada sang pencipta alam semesta ini.
Aku hanya dapat merenung mengartikan sebuah tanda tanya besar yang berada di dalam lubuk hati ini. Tidak dapat menangkap fikiranmu, tidak dapat mengetahui bahwa kamu mempunyai perasaan yang sama atau tidak.
Aku menatap langit yg kini warnanya sudah memudar, angin berhebus cukup kencang. Ku percepat mengikat tali sepatu ini. Sambil mencoba meraih tas pundakku aku berjalan dengan cepat sekali karena aku takut akan kehujanan, namun sedang asik-asiknya aku berjalan hujan sudah turun terlebih dahulu. Aku mencoba berdiri dibawah atap yang tidak terkena hujan karena aku lupa membawa jaket separuh tubuhku mulai terkena hembusan air hujan yang sangat deras, suara petir terlihat sangat menyeramkan lebih seram dari
srigala mengaung.
aku teringat kembali akan kecemasan hati ini tentang perasaannya terhadapku. Terdengar suara seseorang laki-laki yg ku kenal dan perempuan yang sedang berbicara. Dengan penasaran aku mendekati suara itu dan ternyata yg ku lihat adalah geri sedang berbicara kepada perempuan yang sepertinya aku mengenalnya juga. Hati ini seperti tersayat entah apa yang mereka berdua bicarakan aku tidak mendengarkannya karena aku tidak mau berbuat dosa. Namun apa suara kamu dan dia terdengar disini, aku mencoba menutup kedua telingaku namun apa daya semua sia-sia, aku mendengarnya. Mendengar bahwa kamu yang ku cinta dengan diam-diam ternyata mencintai orang lain dan perempuan itu juga yang menjadi kakak kelasku. Sungguh hati ini sangat hancur berkeping-keping atau bahkan menjadi butiran-butiran debu.
tidak sadar aku meneteskan sebuah air mata, tangisanku mulai pecah saat mereka berdua menyatakkan saling suka. Sakit memang sakit yang aku rasa saat ini, semua meledak menjadi satu ketika perasaan ini tidak terbalaskan dan juga apalah arti sebuah mata jika menatapku sedetikpun kamu tidak pernah, seandainya kamu katakkan kepadakku bahwa memang kamu tidak menyukaiku. menyalahkan diri sendiri dan menyalahkan kamu yang aku cinta, aku menyerah dan tidak akan mengerjakkan hal-hal yg rutin setiap harinya, Seperti mencari tahu tentangmu.
Diantara langit sore dan hujan ini, akan ku pastikan aku dapat melupakkan kamu nanti dan akan ku biarkan kamu bahagia bersama orang yang kamu cinta, karena aku percaya akan ada pelangi yang indah seusai hujan.
“aku mencintaimu
dan aku menyesal tidak pernah ungkapkan ini”.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar