Selamat Datang Di Blog Saya:)

Minggu, 27 April 2014

Rindu.

Hai, apa kabar?

Bagaimana harimu tanpaku? Apakah membuat mu lebih baik. Kalau aku hariku tanpamu hambar rasanya. Bagai sayur tanpa garam.
Bagaimana dengan tidur malam mu? Semoga nyenyak iya. Disini aku rindu ucapan yang biasanya kamu katakan sebelum aku tertidur. "Selamat Malam Anak Alay {} :)", ah aku rindu itu rupanya.
Bagaimana dengan layar handphone mu, Siapa sajakah yang datang menghanpirimu melalui pesan singkat? Nampaknya tak akan pernah ada aku lagi bukan.

Aku rindu kamu anak yang aneh dan alay seperti kamu. Aku rindu...
Aku rindu pesan singkat mu yang hadir setiap hari-hariku. Menjadikan topik seseorang pria dan wanita paling populer disekolah kita, iya sebut saja dengan inisial W&S, kita sering bercandakan hal itu bukan?
Aku rindu, rindu tatapanmu yang tajam. Yang langsung salah tingkah asal melihat matamu.
Aku rindu, rindu kamu yang selalu menghampiriku. Menyempatkan diri untuk berbincang pendek, bersanda gurau bersamaku dan teman-temanku yang juga teman-temanmu.
Aku rindu, rindu aksimu. Aksi kelakuan konyolmu dihadapan teman-teman saat kamu mencoba menjadi pesulap profesional.
Aku rindu, rindu ucapan saat bel pulang sekolah berbunyi dan akan pulang ke rumah masing-masing. "Mau langsung pulang?", iya aku rindu pertanyaan yang kamu lontarkan saat itu.
Aku rindu, rindu nasihat konyol mu "Kalau mau pulang tunggu jalanan nya kering dulu" "Kalau nanti hujan jangan neduh, kalau udah berenti baru neduh" "Kalau makan diabisin sama piring nya" iya ini yg kurindu dari sosok kamu..
Aku juga rindu, rindu caramu berbicara, caramu melihatku. Serba rindu rasanya. Begitu banyak hal yang ku rindukan dari kamu seorang aneh dan alay itu. Bagaimana cara ungkapkan ini? Bagaimana cara ungkapkan bahwa aku sedang merindumu? Aku hanya bisa diam rupanya didepanmu. Biasanya jika rindu aku akan mengucapkan "aku kangen kamu" dan dibalas dengan "aku juga kangen kamu", atau bahkan kamu yang memulai "aku kangen kamu tau". Kapan ucapan itu hadir lagi? Aku hanya mau sosok kamu aneh dan alay yang ku rindukan. Bukan sosok yang lain.


Tapi sekarang nampaknya telah berbeda bukan, tak akan bisa. Kamu lebih memilih diam denganku, seperti mengasingkan dirimu. Lebih suka menutup-nutupi wajahmu jelas-jelas aku masih ingin melihatmu, menatap wajahmu lebih dekat seharusnya. Tapi kini tidak lagi, tidak bisa lagi...
Jangan memaksa ku untuk melupakan, jangan memaksa ku untuk bertindak seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa karena aku tidak bisa lupa, tidak bisa melakukan hal-hal gila yang seperti kamu inginkan.


Maaf bila rasaku mengganggumu. Aku hanya ingin meneruskan perasaanku sendiri, walaupun tidak dengan mu. Aku bisa...
Jangan pernah takut untuk kembali, jangan khawatir jika aku pergi karena aku tidak akan pergi. Aku tetap disini menunggumu dipersimpangan jalan ini aku menunggumu sendiri, bila kamu datang tangan dingin ini akan selalu siap menggenggam erat jemarimu.

Minggu, 20 April 2014

Satu hari setelah kepergianmu.


setelah kepergianmu..
Kini tak akan pernah lagi ada kita, misiku sudah selesai dan berakhir. Janji pada diri sendiri tepat, janji untuk tidak akan meninggalkan atau memutuskan orang yang kusayangi, meski itu pastinya berat tapi aku tak akan sanggup meminta untuk mengakhiri. Iya lebih baik aku terluka terus menerus daripada aku harus pergi dari kamu.

Terimakasih telah menjadikan ku lagi-lagi sebuah pengalaman dan pelajaran yang tak akan pernah terlupakan, semoga kamu bahagia selalu bersama kelak nanti seseorang yg menyayangimu lebih dariku.

Aku tau semua akan berakhir seperti ini, akhir-akhir yang membuat ku harap-harap cemas dan memang sangat ku takutkan. Harap-harap cemas dan ketakutan itu kini sudah ada didepan mataku tinggal bagaimana lah aku menjalankan hari-hari tanpa kamu yang sudah tiada lagi disisiku.

Aku masih sangat sulit mencari cara untuk melupakan iya sejak desember lalu. Aku tidak tahu caraku kelak melupakan.
Melupakan pertama kali pesan-pesan itu hadir didalam layar handphone ku?
Bagaimana bila aku tak bisa melupakan? Seperti kala itu? Berbulan-bulan, susah payah mencari cara agar lupa segalanya tentang kita?
Entah, aku masih tak terlalu perduli bagaimana caranya melupakan, yang aku perdulikan bagaimana perasaan ini, jika tetap terus mengalir tetapi kamu kelak sudah mendapat yg lebih baik dariku dan lebih dulu dariku? Aku tak akan sanggup pastinya untuk melihatmu bersama yg lain.

Senin, 07 April 2014

7 untuk pertama kalinya:)


Selamat tanggal 7 untuk anak alay ku yang pertama kalinya.
Waktu terus berputar kembali lagi dengan tanggal ini, dimana tanggal yang begitu spesial untuk kita tentunya, aku harap dengan membuat kan coklat ini membuat kamu merasa senang..




Yang aku harap...  
Semoga kamu akan bahagia selalu bersama ku yang terlalu sederhana ini untuk mencintai kamu..
Semoga kita akan saling mengerti satu sama lain, memperbaiki apa yang sudah terjadi..
Semoga tidak akan pernah datang rasa bosan dan berfikir pendek untuk langsung meninggalkan..
Semoga terjaganya saling kepercayaan antara aku dan kamu..
Semoga kita akan selalu menjadi kita, menjadi satu walaupun memang berbeda.

  Sekali lagi ku ucapkan "Selamat Tanggal 7" Semoga kebahagiaan selalu ada disela-sela kita dan terimakasih atas segalanya :)

Rabu, 02 April 2014

Bukan AprilMop!

Masih sama seperti kemarin, tentu dengan sesak yang sama pula aku berdiri tegar disini, mengharap rangkulan dari siapa pun untuk membantu menenangkan hati yang sedang tergoyah ini. Entah sesak dari mana lagi yang ku dapatkan kali ini, aku tahu karena mungkin terlalu rapuh sehingga aku meneteskan juga air mata yg tadinya ku pendam-pendam selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu.  
Kemarin telah ku rancang segalanya agar aku terlihat baik-baik saja karena aku tahu apa yang terjadi. Senyum palsu ini selalu ku pancarkan setiap harinya saat hati ini sedang gelisah dan tak tahu harus berbuat apa.
Izin kan aku menulis ini untuk melepas semua kepenatan yang ada pada fikiranku..
Mungkin kemarin aku memang benar-benar hancur meledak menjadi satu pada hari itu, awal bulan yang cukup mengejutkan dan menyakitkan. Ku kira ini adalah aprilmop tapi nyatanya tidak ada yg berkata bahwa ini adalah sebuah aprilmop. Ini sungguhan.. kejadian ini benar-benar terjadi padaku. Aku hanya bisa menghindar saat itu, pergi meninggalkan tempat itu dan menangis ditempat ibadah ini. Mulut ini yang tadinya bungkam tidak berani bercerita satu katapun, akhirnya terbuka dan meledak menjadi tangis kala itu. Mungkin aku terlalu lemah atau memang ini cukup menyakitkan sehingga air mataku harus tumpah pada saat itu. Aku tak ingin kamu tahu sebenarnya apa yang terjadi padaku, namun kamu cukup pintar dan tahu bagaimana aku..
Kamu tahu aku menangis namun kamu tidak tahu apa saja alasanku menumpahkan air mata ini.
Ini bukan salahmu ataupun salahnya, melainkan ini salahku..
Sudah seharusnya aku merasakan ini. Biarlah tangis kemarin dan saat ini meledak begitu hebatnya agar esok-esok harinya aku tidak akan pernah merasakan ini lagi.. semoga dengan menulis dapat melegakan perasaan ini tanpa ada rangkulan sedikitpun didalam nya :')