Dimana ada pertemuan pasti akan ada perpisahan. Sudah sering
kah mendengar kata-kata ini? Iya semua orang pasti tahu akan arti sebuah
pertemuan. Pertemuan memang selalu beriringan dengan perpisahan yang kini harus
tetap dijalani.
Ini sebuah kisah, kepada dia yang aku temukan di Sekolah
Menengah Atas. masa-masa yang indah ini..
menulis seperti ini bukan berarti aku ingin kembali, tapi ingin mengenang
masa-masa yang memang tidak bisa terlupa. Ya, tidak bisa terlupa disini bukan berarti
aku masih mencintai dia. Mengenang artinya hanya untuk mengingat-ngingat
pengalaman yang baru aku rasakan saat-saat bersama dia.
Pertemuan pertama ketika masa Orientasi, sebelum nya memang
sudah mengenal tetapi apalah arti sebuah mengenal kalau kita tidak bisa
bertegur sapa secara akrab. Memasuki ekstrakulikuler yang sama bukan lah hal
yang disengaja. Pertemuan pertama akan selalu membuat pertemuan kedua, ketiga,
keempat dan seterusnya akan menjadi lebih baik. Benar, semakin dekat semakin
dekat lalu maka terjadi lah sebuah ikatan yang begitu special. Semua
perlakuan-perlakuan dia selama ini membuat rasa nyaman ini berlebihan layaknya
air yang ditampung dalam sebuah wadah. Rasa nyaman ini seperti itu..
Laki-laki yang hebat adalah laki-laki yang seperti dia, Sosok
yang berani dan memang sangat sopan apa lagi bertanggung jawab. Hanya dia yang
berani mengantar ku pulang tepat pada depan rumah dan berpamitan kepada Ayahku
yang juga sosok laki-laki terhebat yang aku temui. Tidak hanya sampai disana
perjalanan kami masih panjang, dia mengajak ku untuk merayakan hari ke-2 bulan
kami. Tangan nya menyentuh ku untuk mengucapkan hari dimana pertama kali sebuah
ikatan melekat di hati dan pikiran kami. Menggenggam tangan ku dan mengucapkan
sebuah keluh kesah selama ini, selalu mengajak untuk makan dan minum bersama,
Selalu mengabari, Selalu bertegur sapa, Selalu membantu ketika aku tidak bisa
melakukan reapling dan prushking saat Ekstrakulikuller, Memakai kan aku sebuah
tali, membantu agar bisa mendaki gunung, Selalu menelepon bila dia Rindu, Dan
masih banyak lagi bila harus dikatakan semua.
Sampai pada akhirnya semua kejadian yang Indah telah Musnah,
Setelah Aku di izinkan untuk mendaki berkat dia. 4 hari 3 malam aku merasakan
dingin nya gunung dan hujan yang selalu menerpa tenda-tenda yang dibuat sendiri
menggunakan ponco. Mendapatkan 10 buah Sms dan semuanya adalah dia. Wajah yang
lelah berubah menjadi senang tapi senang itu hilang ketika memahami makna dari
tulisan tersebut. “Maaf…. Tidak bisa melanjutkan kembali”, hati siapa yang
tidak rontok bila melihat semua kejadian yang begitu indah berusaha kembali
kerumah agar bertemunya nanti harus hancur ketika melihat sebuah pesan potongan
demi potongan tulisan yang sangat panjang lebar dia berikan. Ya, tidak perlu di
ceritakan intinya adalah berpisah..
Selamat tinggal, sesak sering kali menerpa ku saat itu tapi
seperti yang di katakana memang harus lah kita tahu bahwa sebuah pertemuan maka
kelak akan ada perpisahan. Pertemuan yang sangat indah berakhir di perpisahan
yang sangat menyedihkan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar