Terbangun dari
mimpi-mimpi indah ini tak ku sangka langit yang tadinya gelap sekarang telah
berubah menjadi terang menderang, aku mencoba bangkit dari tempat tidurku
teringat sosokmu yang tiba-tiba muncul dalam fikiranku namanya adalah ayam.
Sosok itu selalu hadir dalam benakku setiap hari namun aku tak pernah tahu
bagaimana dengan hatinya setelah cinta yang dulu kita rawat bersama telah pupus
begitu saja dengan alasan yang tak pernah ku pahami. Perkenalan kita sangat instan.
Kepolosanmu membuat aku percaya, bahwa kamu adalah pria paling tepat untukku.
Saat aku mulai membangun mimpi, harapan, dan keyakinan agar tidak
menyia-nyiakan kebersamaan kita kamu pergi begitu saja dengan alasan yang
sampai sekarang tak pernah kupahami sebelumnya. Entah apa yang membuatku selalu
teringat akan kebersamaan kita, dimulai kamu yang melemparkan senyum indah itu
di pagi hari sebelum memasuki sekolah sampai kamu yang mencoba merangkul dan
menggengam erat jemariku ketika aku mulai menyerah menjalani hidup ini, tangan
halusnya yang menyentuh pipi ini mulai membasuh air mata yg telah terjatuh
karena sebuah persoalan-persoalan rumit membuat aku merasa lebih baik dari
sebelumnya. Sungguh aku begitu merindukan sosokmu yang selalu bersamaku, aku tak
pernah mengatakan sanggup untuk melupakanmu karena aku tidak pernah yakin akan
hal itu, sangat sulit sampai-sampai aku tidak pernah membayangkan sebelumnya
jika kamu yang aku cinta akan datang kembali hadir entah walaupun itu untuk
apa. Dan tak kusangka semua yang tidak pernah ku bayangkan sebelumnya berubah
menjadi sebuah kenyataan indah namun sedikit menyakitkan bagiku. Kamu memang
hadir lagi dalam hidupku setelah kurang lebih selama 2 bulan kamu menghilang
begitu saja bagaikan ditelan bumi, aku senang akan kehadiranmu yang datang lagi
kepadaku namun kebahagiaan itu juga menyisihkan luka bagiku. Kamu datang
kembali kepadaku hanya untuk sekedar berteman biasa. Tak pernahkah kamu
menyadari bahwa sesungguhnya aku masih menyayangimu? Ku mohon pahami aku karena
aku tak pernah mengerti bagaimana dengan jalan fikiranmu yang tak pernah bisa
ku tebak-tebak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar