Selamat Datang Di Blog Saya:)

Rabu, 26 November 2014

Kata yang selalu berdampingan.

Dimana ada pertemuan pasti akan ada perpisahan. Sudah sering kah mendengar kata-kata ini? Iya semua orang pasti tahu akan arti sebuah pertemuan. Pertemuan memang selalu beriringan dengan perpisahan yang kini harus tetap dijalani.
Ini sebuah kisah, kepada dia yang aku temukan di Sekolah Menengah Atas. masa-masa yang indah ini..
menulis seperti ini bukan berarti aku ingin kembali, tapi ingin mengenang masa-masa yang memang tidak bisa terlupa. Ya, tidak bisa terlupa disini bukan berarti aku masih mencintai dia. Mengenang artinya hanya untuk mengingat-ngingat pengalaman yang baru aku rasakan saat-saat bersama dia.

Pertemuan pertama ketika masa Orientasi, sebelum nya memang sudah mengenal tetapi apalah arti sebuah mengenal kalau kita tidak bisa bertegur sapa secara akrab. Memasuki ekstrakulikuler yang sama bukan lah hal yang disengaja. Pertemuan pertama akan selalu membuat pertemuan kedua, ketiga, keempat dan seterusnya akan menjadi lebih baik. Benar, semakin dekat semakin dekat lalu maka terjadi lah sebuah ikatan yang begitu special. Semua perlakuan-perlakuan dia selama ini membuat rasa nyaman ini berlebihan layaknya air yang ditampung dalam sebuah wadah. Rasa nyaman ini seperti itu..
Laki-laki yang hebat adalah laki-laki yang seperti dia, Sosok yang berani dan memang sangat sopan apa lagi bertanggung jawab. Hanya dia yang berani mengantar ku pulang tepat pada depan rumah dan berpamitan kepada Ayahku yang juga sosok laki-laki terhebat yang aku temui. Tidak hanya sampai disana perjalanan kami masih panjang, dia mengajak ku untuk merayakan hari ke-2 bulan kami. Tangan nya menyentuh ku untuk mengucapkan hari dimana pertama kali sebuah ikatan melekat di hati dan pikiran kami. Menggenggam tangan ku dan mengucapkan sebuah keluh kesah selama ini, selalu mengajak untuk makan dan minum bersama, Selalu mengabari, Selalu bertegur sapa, Selalu membantu ketika aku tidak bisa melakukan reapling dan prushking saat Ekstrakulikuller, Memakai kan aku sebuah tali, membantu agar bisa mendaki gunung, Selalu menelepon bila dia Rindu, Dan masih banyak lagi bila harus dikatakan semua.
Sampai pada akhirnya semua kejadian yang Indah telah Musnah, Setelah Aku di izinkan untuk mendaki berkat dia. 4 hari 3 malam aku merasakan dingin nya gunung dan hujan yang selalu menerpa tenda-tenda yang dibuat sendiri menggunakan ponco. Mendapatkan 10 buah Sms dan semuanya adalah dia. Wajah yang lelah berubah menjadi senang tapi senang itu hilang ketika memahami makna dari tulisan tersebut. “Maaf…. Tidak bisa melanjutkan kembali”, hati siapa yang tidak rontok bila melihat semua kejadian yang begitu indah berusaha kembali kerumah agar bertemunya nanti harus hancur ketika melihat sebuah pesan potongan demi potongan tulisan yang sangat panjang lebar dia berikan. Ya, tidak perlu di ceritakan intinya adalah berpisah..

Selamat tinggal, sesak sering kali menerpa ku saat itu tapi seperti yang di katakana memang harus lah kita tahu bahwa sebuah pertemuan maka kelak akan ada perpisahan. Pertemuan yang sangat indah berakhir di perpisahan yang sangat menyedihkan..

Selasa, 14 Oktober 2014

Teruntuk kamu si jaket Abu-Abu Manis

Masih sama dengan yang kemarin, tetap kamu.
Teruntuk kamu yang kemarin memakai Jaket Abu-abu gelap..
Iya, aku sampai hafal bagaimana warna jaket mu yang sering kamu kenakan (Coklat susu, Abu-abu dan Hitam).

Rupanya kemarin adalah hari keberuntunganku bertemu kamu lagi, lagi dan lagi. Untuk menatap matamu rasanya aku tak akan pernah mampu tapi aku memastikan akan selalu bisa melihat lengkung senyum manis di bibirmu.
Kemarin mungkin adalah momen sederhana yang begitu berkesan. Tak aku sadari bahwa kamu berada tepat dibelakangku sedang berjalan mencari sesuatu dalam tasmu. begitupun aku, aku juga sedang sibuk mencari handphone yang ku letakan dalam tas abu-abu merah jambu ini dan aku mulai sibuk mencari sambil bersanda gurau bersama para teman-temanku, ternyata usul punya usul Sinta(Teman dekatku) mendorongku sehingga menyenggol kamu yang sedang berjalan dan mencari-cari sesuatu dalam tasmu. Tak lama kemudian kamu melihat ke arahku sambil berkata "eh....". Sederhana bukan? Tapi sangat membuat bahagia bukan main, suaranya yang begitu lembut selalu menghiasi pendengaran ku dan begitupun dengan wajahnya yang melihat kearahku. Tampaknya seperti film-film tapi ini memang kenyataan saat dia berkata itu dan melihat kearah ku rasanya ingin ku hentikan waktu agar dia dapat selalu melihat aku dan menyapa langsung.

                                                   (M.F.KU)

Rabu, 17 September 2014

Surat singkat untuk laki-laki berjaket coklat susu tadi :)

Ini surat singkat teruntuk laki-laki berjaket coklat susu..

pertama kali melihat membuat tertarik dan kedua, ketiga kali melihat membuatku kecanduan..
apalagi kalau bukan, “SENYUM DI BIBIRMU”

Senyum dibibirmu membuat aku memiliki rasa yang berbeda, kekaguman kah? Tapi kurasa bukan jika kutebak ini jatuh cinta pada pandangan pertama. Mungkin..
pertama kali melihat senyum yang ada dibibirmu membuat aku terhanyut ke dasar samudera.
pertama kali melihat senyum mu dunia ini seakan berhenti berputar, seakan waktu membiarkan aku melihat terus-menerus senyum yang ada di bibirmu..
Aku baru tersadar inikah yang namanya jatuh cinta pada pandangan pertama? Jatuh cinta oleh senyuman mu..
sering kali bila tak melihatmu aku haus, haus akan senyum indah mu yang biasa kulihat setiap harinya, Namun ketika melihat lagi dan lagi membuat aku merindukan dan kecanduan akan senyum mu..
ah.. cukup mungkin ini lah yang aku rasakan ketika melihat senyum yang berada di bibirmu, bila kamu membaca ini aku tak perduli memang ini ada nya.




Coretan Hari ini untukmu.

Sudah lama rupanya aku tak pernah menulis untukmu, ini bukan sebuah tulisan yang istimewa untukmu tapi aku hanya menggambarkan warna-warna dalam hati ku hari ini..
maaf bila kamu tak suka dengan tulisanku dan maaf untuk orang special yang sudah berada dihatimu.
Aku telah menunggu berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu dan juga bulan. Mungkin waktu telah bosan karena aku selalu menunggu dan berharap bisa memanggilmu kembali pada ucapan di bibir ini. Mungkin juga keadaan mulai bosan karena aku hanya dapat menunggu, menunggu dan terus menunggu, sehingga hari ini aku dapat memanggil namamu dengan lantang.
sebelumnya, aku selalu berharap bisa memanggil namamu lagi namun selalu ada gemetar dalam jiwaku ketika harus mengucap namamu dalam bibirku, bukan ini bukan perasaan lagi.. aku tahu dan sudah sadar katamu yang tak pernah ku lupa sampai kapan pun “beda” entah dari segi apa yang kamu maksud tapi aku paham.
Terkadang ada rasa iri kepada yang lain karena bisa memanggil namamu dalam keadaan apapun..
Kemudian bermunculan lah rasa memburu hati untuk memanggil namamu sekali lagi..
Tanpa aku sadari hari ini ternyata waktu nya aku memanggil namamu lagi dan rasa puasku terbalaskan oleh waktu yang ku tunggu-tunggu kemarin.


Senin, 25 Agustus 2014

Sekali Dalam Hidup

Awalnya kita bersama, tetapi kamu memilih jalan sendiri sedangkan aku tetap menunggumu disini..
Aku yang menunggu kamu secara terus menerus tetapi kamu yang sedang mencari-cari cinta yang lain..
Aku mulai kelelahan akan kamu yang tidak pernah menyadari akan hadirnya aku di persimpangan jalan ini..
Aku mulai melupakan dan sudah setengah jalan pulang menuju pintu hatiku sendiri, tepat pada depan gerbang pintu hatiku kamu datang kembali dengan sebuah senyuman yang membuat aku lupa akan tujuan aku kembali ke rumah.

Kamu mengajak ku untuk menari diatas air sungai, dan akupun terbawa arus mu..
Aku merasakan sebuah pelukan hangat dari kamu yang “DULU”
Aku merasakan gelombang cinta ini “KEMBALI” menerpa.
Aku mencintaimu “LAGI”
Kemudian………..
       KAMU MENGHILANG…

Aku terdiam disisi jalan sepi tanpa adanya penerangan. “sudah sampai dimana aku?” aku menggerutu sendiri tanpa henti, seperti anak yang kehilangan ibu nya..
kamu yang mengajarkan aku untuk mengais masa lalu, pergi begitu saja..
memaksaku kembali menyentuh kenangan..
terdampar dalam bayang-bayang yg kau gurat secara sengaja, seakan-akan sosokmu nyata..
menjelma menjadi pahlawan kesiangan yg merusak kebahagiaan dalam kenangan kau seret aku perlahan..
menuju masa yg harusnya aku lupakan..
 hingga aku kelelahan sendiri, hingga aku sadar bahwa aku sedang dipermainkan..
 inikah caramu menyakitiku?
 inikan caramu mencabik-cabik perasaanku?
 apa dengan melihat tangisku berarti bahagia buatmu?
Setelah memakan waktu yang banyak, aku tidak akan bisa menerima kamu kembali ke kehidupan ku yang baru, meskipun aku masih ingat sebuah kenangan demi kenangan yang tertulis dalam sebuah buku merah jambu itu..


Rupanya kamu kembali “LAGI”, rupanya kamu tidak puas dengan cinta-cinta mu yang lain..
Rupanya kamu memilih aku “LAGI”..
Tapi aku tidak akan kembali ke dalam peluk mu walau itu hanya sekali “LAGI”

Minggu, 10 Agustus 2014

Just For You Vin Rana


When looking at your eyes, I'm hypnotized ..
When looking at the arch of your smile, I at arrows. As arrows Arjuna is so great.
When looking at all of you, I'm speechless .. this really fascinating.

I admire you ..
I love you ..
And I love you, as a fan ..

As the morning dew feel cool, You are sedative for me.
As dusk on the beach, very beautiful like you.
like but it is so, you are the best example for me..

remains the best example for me as I so admire you :)

I Love Vin Rana♡

Kamis, 26 Juni 2014

Sahabat Kecilku



Langit sore hari berwarna orange memudar, aku dan firman sedang berada di kedai wedang jahe di daerah cibinong karena mata kuliah kami telah selesai sejak pukul 12 siang. Sambil menunggu pesanan datang ketempatku terlihat 4 orang pengamen kecil yang membawa ukulele yang masing-masing mereka genggam, aku mulai mengingat masa kecilku. Aku tak pernah tahu kapan aku akan berjumpa lagi dengan teman kecilku yang memang sangat ku rindukan sekali segala-galanya namanya adalah Hafidz tapi biasanya teman-teman kecil ku dulu memanggilnya dengan sebutan apit, dia lebih tua satu tahun dariku. Waktu kecil aku dengan teman-teman yang lain sering berpergian dipagi hari berjalan-jalan menaiki sepadah kita masing-masing tapi sering kali aku menggunakan sepedah milik apit bukan dia yang membocengnya tapi aku, sangat rindu rupanya dengan hal itu bermain bersama apit,agus,haris,aldi,bimo. Memang begini adanya teman-teman yang sering bermain petualangan denganku kebanyakan laki-laki.
“Tika… kok ngelamun sih?”,ucap firman.
aku hanya tersenyum kecil.
“Ada apa sih? Ada masalah?”,Tanya firman dengan mencoba menatap mataku seperti orang yang ingin membaca fikiran.
“Ga, gue cuma kangen aja sama masa kecil ngeliat anak-anak pada main lari-larian kayak gini gue pengen ikutan rasanya haha”,jawabku santai.
“haha jadi ini masalah lo yang bikin seorang tika shaheer diem kaya patung pancoran”,ledek firman.
“segitunya banget gue disamain sama patung pancoran”.
“yaudah sih kalau lo marah mirip deh sama ikan mas koki yang pipinya tembem banget…”,ledekan firman semakin menjadi.
“terserah ah gue mau pulang.”,aku mulai bangkit dari tempat yang ku duduki saat itu”
“yah… ngambek sih. Kalau lo pulang terus mau naik apa?”,ujarnya sambil mengikutiku dari belakang.
“naik angkot lah kayak ga ada angkot aja sih.”,jawabku dengan nada rendah layaknya seperti orang kesal.

Baru saja aku berjalan beberapa langkah dari tempat wedang jahe itu, kemudian ada sekelompok motor yang mengendarai motornya sangat cepat seperti kilat membuat stir pada motor itu menyenggol tanganku dan kemudian “brukkk” aku terjatuh, namun bukan terjatuh pada aspal jalan raya cibinong itu tapi kepelukan sosok laki-laki yang aku tidak tahu tadinya siapa karena mataku langsung menutup begitu saja setelah salah satu pengguna motor ngebut itu menyenggol tangan kananku.

“Gapapa?”, Tanya seseorang yang masih medekap ku.
“i..yaaa”, jawabku terbata-bata dan mulai membuka mata.
“makanya jangan ngambek…”,ujar orang yang mendekap ku dan sepertinya aku mulai tahu.
“Firmaaaaaan…..”,teriak ku histeris.
“ga usah kaget gitu juga lagi”,ucap firman sambil menertawakan aku setelah kalimat terakhirnya terucap.
“heh.. lepasin gue”,kataku sambil memukul tubuh firman.
“oke…”,firman mulai menjatuhkan ku ke aspal.
“auuu… ga usah beneran kali”,kataku kesal.
“katanya lepasin? Yaudah gue anter pulang ya. Ada yang luka tuh nanti kasih obat dirumah.”
“iya bawel, lagi naik motor itu orang ga ada perasaan nya banget serasa milik neneknya apa. Kataku sambil mengelus-elus luka yang ada di bagian sikut.
Kemudian Firman mulai menyalakan mesin pada motor revonya, perjalanan memakan waktu sekitar 35 menit untuk sampai rumahku memang rumahku dan rumah firman cukup jauh tetapi ini bukan kemauan ku tapi kemauan firman juga. Sesampai aku dirumah aku mulai membersihkan luka pada sikut ku ini, saat itu aku mulai teringat kala sikut apit pernah terluka dan berdarah cukup banyak karena jatuh dari sepedah dan kemudian aku yang membersihkan luka nya. Belum habis rupanya waktu ku untuk mengingat teman kecilku kembali saat terakhir melihat wajahnya aku masih duduk dibangku kelas 5SD dan dia duduk dibangku kelas 6SD, air mata yang menetes saat menjelang kepergian nya ke Madiun baru kali ini aku melihat laki-laki menangis seperti itu padahal yang ku tahu apit adalah sesosok laki-laki jagoan.

Keesokan harinya aku bersiap untuk berangkat kuliah, kali ini aku masuk siang pukul 13.00 aku selalu malas bila masuk siang rasanya ingin bolos saja atau menitip absen. Namun semenjak aku kenal dengan firman aku dibimbing olehnya agar menjadi mahasiswi yang baik. Firman memang baik sekali terhadapku dia selalu menemaniku kemana saja seperti kucing yang berada dirumahku, selalu mengikutiku dan menjadi alasan ku tertawa.
“Tiiiiiiiin…Tiiiiiin….” Rupanya suara klakson motor firman, aku bergegas mengambil tas ku dan mulai menaiki jok motor firman.

1 jam lebih akhirnya aku telah sampai kampus, aku mulai bosan karena ternyata dosen tak kunjung datang ke kelas ku, aku tidak melihat firman saat itu aku mencoba kabur dan tak mengikuti mata kuliah hari ini dan ternyata berhasil aku keluar gerbang dan berjalan kea rah caffe yang berada dalam margo city.
Aku memasan satu cangkir kopi dan mulai mengeluarkan laptop yang berada di tasku, aku menggunakan wife pada caffe tersebut untuk membuka facebook, iya facebook adalah situs yang menghubungkan aku dengan apit semakin dewasa aku tidak pernah tahu lagi bagaimana keadaan nya sekarang nomor handphone nya pun aku tidak tahu lagi.
aku mencari namanya namun tidak ditemukan, aku mencari sampai memutar otak tapi tidak juga ditemukan. Tak lama ada seseorang yang menyenggol tasku yang ku letakan dimeja caffe terjatuh dan seseorang itu mencoba menempatkan tas ku dengan semula. Aku melihat wajahnya seperti tak asing dan seperti apit, ah aku baru jangan-jangan itu adalah apit sungguhan. Aku berlari dan mulai merapikan laptopku. Aku mencoba berlari dan mengejarnya ke lantai paling atas dan aku mendapatkan lengan nya.
“tunggu…..”,kataku sambil menarik lengan orang yang menyenggol tasku.
“iyaaa…”, ucapnya sambil membalikan badan nya.
aku terdiam dan memerhatikan wajah yang sangat tak asing bagiku.
“kenapa melihat seperti itu”, ujarnya heran.
“namanya siapa? Kayak ga asing.”,kataku dengan lantang.
“Hafidz.. ada apa ya?”,katanya.
Aku masih terdiam ketika mendengar namanya aku semakin yakin bahwa ini ada lah hafidz sahabatku.
“apit? Lo ga kenal gue?”, kataku dengan bibir yang gemetar.
“kayak kenal sih..”,jawabnya singkat.
“gue tika pit teman kecil lo!”,ujarku dengan mata yang berkaca-kaca.
“tikaaa… beneran? Ah gue ga nyangka.”
“ya ampun gue ga nyangka akhinya ketemu sama lo, untung lo nyenggol tas gue kalo gak mungkin sampai besok-besok gue ga tau lo”,ucapku sambil menarik tangan apit.
Apit hanya terdiam kala itu dan menarik ku dan memeluk ku di keramaian.

Sejak pertemuan pertama kemarin aku semakin sering berjalan bersama nya sehabis mata kuliah atau bahkan aku sempat membolos demi mengobrol dengan nya, karena disini apit sedang tugas memantau lalu lintas. Apit sekarang telah menjadi seorang polisi dibilangan depok. Aku tak pernah menduga semuanya ternyata tuhan mempunyai rencana yang begitu baik. Semakin aku sering bertemu dengan apit semakin sering aku tidak bertemu dengan firman mungkin dia telah mencari-cariku karena kabar yang ku tahu dari tetangga ku firman sering kali kerumah ku untuk menjemputku tapi aku tak pernah ada. Sampai pada akhirnya aku mulai menyayangi apit lebih dari sekedar sahabat dan begitupun juga dengan apit dengan memiliki perasaan yang sama aku dan apit pun menjadi lebih dari sekedar sahabat tentunya menjadi kekasihnya karena tak perlu diperjelas lagi aku sudah mengenalnya sangat lama dan begitupun juga apit.

Malam itu aku telah berada dirumah bersama apit dan keluargaku sedang berbincang-bincang dengan apit. Aku tak pernah menduga ternyata firman mendatangi rumah ku tapi tidak masuk atau pun memanggil, firman menaruh sebuah surat dan coklat di atas pagar rumahku. Aku menyadari bahwa itu firman tapi mengapa dia tida masuk kedalam saja, aku hanya bisa terdiam melihat nya yang langsung pergi meninggalkan rumahku, kemudian setelah apit pulang dari rumahku aku mencoba meraih surat dan coklat yang ditaruh firman diatas pagarku dalam keadaan cuaca tidak bagus aku membuka surat di halaman rumahku dan surat itu menunjukan bahwa selama ini firman yang selalu ada dengan ku dia menyukai ku dan menyayangiku, aku terkejut bukan main selama ini aku tidak pernah menyadari bahwa firman menyayangiku lebih dari sekedar teman. Sungguh sangat rumit rasanya aku telah menyakiti hati seseorang yang sangat baik kepadaku. Semenjak kejadian itu aku sudah tidak terlalu dekat dengan firman karena aku tak mau firman memiliki perasaan yang semakin banyak, sampai pada akhirnya aku memutuskan untuk menerima tunangan dengan apit pada hari ulang tahun ku yang tepatnya besok tanggal 14 februari tanpa dihadiri oleh firman teman dekat ku.


Rabu, 25 Juni 2014

Biar Hujan Membawa Pergi Kenangan




“reviiiiii….”, ujar seseorang yang ada dibelakang revi.
“Dimas? Apasih kamu kenapa harus teriak gitu alay tau ga”, ledek revi kepada dimas.
“hehe maaf kali aku Cuma mau tes kuping kamu aja..”,jelas dimas. Dimas adalah teman dekat revi atau bias dibilang sekarang telah menjadi kekasihnya, hubungan mereka telah berjalan kurang lebih 4 tahun.

Langit sore ini masih sangat cerah padahal jam telah menujukan pukul 17.30, setiap hari Dimas mengantar revi pulang kerumah karena dimas selalu ingin memastikan bahwa revi harus tetap baik-baik saja.
“rev, kamu mau langsung pulang kan?”
“aduh gimana ya dim, aku ada tugas nih harus cari buku di gramedia..”,ujar revi dengan wajah gelisah.
“yaudah aku anterin kamu deh kesana ya..”,kemudian dimas mulai menggandeng tangan revi.
“dim kamu pulang aja soalnya papa nanti bakal jemput aku sepulangnya dari kantor kalau aku masih sama kamu papa pasti marah..”jelas revi dan mulai melepaskan genggaman dari dimas.
“kalau begitu aku pulang..”jawab dimas tertunduk lalu meninggalkan revi sendiri.
“maaf ya dimas..”
“kamu hati-hati..”,ucap dimas dan langsung berjalan kearah parkiran motor tanpa menjawab pertanyaan dari revi.

Langit kala itu seketika berubah menjadi gelap atau bahkan sangat gelap dari biasanya, dimas kali ini sangat khawatir bukan main karena revi tidak ada disisinya. Kendaraan yang dimas bawa pun terhenti begitu saja setelah mendengar suara ledakan dari langit, petir petang itu sangat menggelagar membuat hati dimas semakin gelisah dan mengingat bahwa revi adalah wanita yang takut dengan petir, tanpa pikir panjang dimas membanting stir pada motornya dan berbalik arah menuju dimana tempat revi membeli buku. Perjalanan dimas terlihat sangat lama karena hujan kala itu mulai turun dengan sangat hebat, setengah perjalanan pun sudah dimas tempuh padahal beberapa meter lagi dimas akan sampai dirumahnya. terfikir oleh dimas untuk menanyakan bagaimana dengan revi disana dengan gerak cepat dimas meraih sebuah handphone genggam yang ia miliki.




Rev.. udah ketemu sama papa kamu? 













Satu pesan singkat yang dimas kirim untuk revi nampaknya tidak terbalas, dimas mencoba menelfon revi tapi tak juga diangkat oleh revi. Dimas segera menuju gramedia yang dikunjungi revi dengan basah kuyupnya dimas telah sampai dengan memakan waktu 40menit.
“reviiiii… kamu gapapa?”, tangan dimas berusaha meraih pundak revi yang sedang sendiri. Kemudian tangan seseorang mencoba melepaskan tangan dimas dari pundak revi.
“dimas... papa…”, revi menoleh kearah dimas dan papanya.
“kenapa kamu masih berhubungan dengan dia revi….”, ujar papa revi dengan nada tinggi lalu melirikan matanya ke arah dimas dengan sangat tajam.
“pa…. maafin aku, aku ga bisa jauh sama dimas”, jawab revi dengan mata yang berkaca-kaca.
“om saya minta maaf sekali lagi, saya salah apa sama om sampai om seperti ini?”, ujar dimas.
“harus berapa kali saya bilang sama kamu kalau kamu dan anak saya sangat berbeda”,papa revi terlihat sangat marah dan kemudian menarik tangan revi untuk masuk ke mobilnya.
Sia-sia saat itu dimas merasa dia tidak akan pernah bisa menyatu oleh revi yang berbeda, berbeda kasta dan juga berbeda agama. Dimas adalah seorang lelaki muslim yang terlahir dari seorang ayah yang bekerja sebagai PNS dan ibunya hanya sebagai ibu rumah tangga dan juga penjual kue. Sedangkan revi adalah seorang wanita yang terlahir dari keluarga kaya yang memiliki perusahaan terkenal dan mama nya adalah seorang desainer, agama yang revi dan keluarganya anut adalah Kristen katolik dengan salip yang selalu menggantung dileher revi setiap hari.  Dimas merasa tidak akan pernah sanggup untuk melakukan semuanya sendiri karena revi terlihat sangat patuh dan takut terhadap papa dan mama nya yang selalu melarang hubungan mereka.
Tidak lama kemudian handphone yang berada dikantong baju dimas bergetar ada sebuah pesan singkat masuk dan rupanya dari revi.


Dimas, aku minta maaf sama semua nya. Aku udah gatau mesti gimana, barusan mama datang dan membawa laki-laki lebih tua dari aku 2tahun. Dia itu calon tunangan aku. Besok aku akan langsung tunangan. Aku minta maaf dimas, aku ga bisa berbuat apa-apa lagi.
 







Bagai tersambar petir dimas membaca sebuah pesan singkat yang revi ucapkan malam itu, setelah perjalanan cintanya meraih kurang lebih 4 tahun dimas dan revi harus terpisahkan dengan seseorang yang sangat sama derajat dan agamanya dengan revi. Pasrah, dimas tidak bisa berbuat apa-apa lagi setelah bertahun-tahun dimas mencoba memperjuangkan revi sampai akhirnya melakukan cinta diam-diam semuanya harus sirna malam itu juga. Dimas hanya menjawab dengan kalimat “iya aku juga minta maaf dengan semuanya, mungkin ini jalan tuhan yang akan mengarahkan kita kepada orang yang lebih baik lagi. Kamu hati-hati ya bersama orang yang akan menjadi pendamping kamu. cintai dia layaknya aku.”
seiring hujan dan angin beradu menjadi satu, seiring itupun juga dimas membawa semua kenangan masa-masa nya bersama revi dan mencoba melupakan dan mengartikan semua yang telah terjadi padanya.

Selasa, 24 Juni 2014

Coretan Malam Kemarin

       Kurasa kali ini aku telah terbangun dan sadar akan kamu yang datang dengan basa-basinya, awalnya aku cukup bahagia merasa senang bahwa ini adalah surga dunia yang kumiliki saat ini namun lama-kelamaan aku tak mencoba untuk berfikir namun terlintas pada benak diri  bahwa kamu selalu datang jika ada "maunya", iya kalimat yang ku kutip memang sangat tepat rasanya.
berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu aku selalu mencoba menahan diri agar tidak melayangkan jari-jari ini untuk mengetikan namamu dalam ponselku, tapi syukurnya rasa ini bisa tertahan olehku lalu kamu yang menghubungiku lebih dulu..

"Assalamu'alaikum, na gimana kabanya?"

        begitu yang terlihat pada ponselku kemarin, senang sepertinya saat dia menanyakan sebuah kabar padaku lewat sebuah media sosial yaitu BBM. Angin yang tadinya tak terasa lewat sela-sela jendela kamarku menjadi terasa karena kehadiran nya. awalnya memang senang bahagia bukan main tapi setelah tahu bahwa tujuan utamanya adalah menawarkanku sebuah barang yang dia miliki untuk dijual. Seperti ada petir dimalam yang cerah aku rasa aku telah kecewa setelah mendengar kata-kata itu seakan merusak suasana yang tadinya bertabur bunga menjadi hilang seketika.

Bahagia itu sederhana dan rasa kecewapun mudah tak pernah diduga secepat itu mereka berdua berjalan beriringan. aku tahu maksudnya adalah baik, namun harusnya kamu tahu.. kamu memang tahu.. tapi nyatanya kamu tak pernah tau semua yang telah kusampaikan, seandainya kamu dapat membaca rasa kekecewaan yang kumiliki malam itu.............


Rabu, 28 Mei 2014

Rindu Senjaku


Aku rindu melihat senjaku..
Aku rindu melihat keindahan nya dalam diam..
Aku tahu senja hanya datang sebentar dan kali ini senja itu telah pergi, terlambat rupanya..
Menyesal hanya sesal yang bisa aku rasakan saat senjaku tidak lagi dapat ku lihat atau bahkan tidak bisa ku ungkapkan atas keindahan nya..
Aku berlari mengejar dimana senja..
Menunggu ditempat yg biasa ku tunggu, namun kali ini aku tidak bisa melihat dimana senja berada, rupanya dia tertutup awan dan hanya mengintip lewat sela-sela awan disana..
Ah... aku rindu melihat keindahanmu, mengapa tidak kamu izin kan aku untuk melihatmu...
Semilir Angin berhembus kencang mulai menyentuh kulit pada tubuhku ini seakan menandakan hujan datang menyerbu ku. Aku mulai lelah dan pasrah mungkin ini memang takdir yang harus ku jalani..
tidak bisa melihat senja karena terhalang awan tebal disana, dengan perasaan kacau aku kembali..
Kembali pulang dan memendam semua perasaan yang ada..

Jumat, 23 Mei 2014

Teruntuk Kamu :)


Terimakasih untuk hari kemarin, entah aku harus sedih atau bahagia? Mendengar kelulusan mu. Lewat untaian kata ini aku mengucapkan selamat atas kelulusan mu, selamat juga atas prsetasi mu yang sangat luar biasa menjadi siswa terbaik disekolah dan diangkatan mu..
Mungkin, esok dan seterusnya aku akan merindukan kamu atau bahkan sangat merindukan kamu karena sosok mu tidak ada lagi disekolah yang biasanya kita sering berjumpa, aku tidak akan bisa lagi melihat mu sholat dhuha atau pun salah satu sholat wajib, aku tidak bisa lagi dengar suaramu ketika kamu menjadi imam dimasjid sekolah setelah istirahat basket.
Bagaimana masih kah ingat awal perjumpaan kita? Iya aku masih duduk dikelas 1 dan kamu dikelas 2. Kamu mengajarkan teman-temanku mengaji.
Jika waktu bisa dihentikan aku tidak ingin menghabiskan waktu 3 hari kemarin, aku ingin tetap berhenti atau bahkan diulang saja kembali secara terus menerus waktu 3 hari itu.

Ketika pertama aku melihatmu datang paling pagi digedung itu tidak kuat rasanya menahan jutaan perasaan yg dipendam-pendam. Ingin aku mengatakan bahwa kamu terlihat tampan sekali, Dan ketika kamu menungguku untuk berfoto bersama mu rasanya bukan main ingin meledak-ledak rasanya mencium aroma minyak wangimu yang membuat kita berdua sangat gugup.

Terimakasih atas semuanya..
Terimakasih atas Hari kemarin..
Katamu kamu senang dan mengucapkan terimakasih banyak atas semuanya dan meminta sebuah kata maaf karena tidak bisa memberikan banyak hal Padahal waktu kemarin-kemarin sangat lebih dari cukup untuk ku membuat aku sangat bahagia bukan main karena mu. Dari sini aku berdoa untuk kamu yang sudah lulus dan akan melanjutkan ke perguruan tinggi mu agar sukses selalu dan semoga kita akan tetap bertemu :')

                                                     IregOkeOhorgun~


Sabtu, 03 Mei 2014

14 Hari Setelah Kepergianmu


14 hari setelah kepergianmu...
Ku fikir ini akan lebih baik tadinya.
Ku fikir perasaan ini akan semakin menghilang. Kenyataan tidak..
Aku berjalan menyusuri gelap nya malam, ku fikir akan lebih baik rasanya menghirup udara pada malam hari. Kenyataan tidak..
Aku menggeluti olahraga dan ku fikir akan melegakan perasaan ini dan membuatku lupa dengan segalanya, tentang kamu. Kenyataan tidak..

Harus menggunakan apa lagi, agar aku dapat melupakan bayanganmu? Jelas sosokmu telah pergi jauh lebih dulu meninggalkan ku, namun mengapa bayang mu masih saja tetap diam disini mengganggu fikiran dan hatiku.

Hati dan logika sedang berperang, namun lagi-lagi logika harus dikalah kan dengan hati. Iya ternyata hati ini tetap mau kamu.
Entah harus membutuhkan waktu berapa lama lagi untuk bisa melupakan kamu yang aku ingin kan kembali.

Dalam Kesendirian


Ku fikir ini adalah ajang dimana aku akan berpura-pura akan tetap baik-baik saja dihadapanmu dan dihadapan semua orang yang melihatku bahwa aku tak apa.

Aku tahu, kamu mungkin tak akan baca ini. Tak akan pernah lihat ini. Tak akan pernah rasakan ini. Tak akan pernah mengerti betapa berartinya kamu bagiku.

Didalam kesendirian ini aku merenung, mengartikan sebuah perpisahan yang terucap pada malam itu. Mengartikan apa kesalahan, dimana keselahan, dan bagaimana bisa sesalah itu.
Aku tidak mengerti bagaimana deskripsi salah dimatamu. bagaimana deskripsi tentang jalan yang berbeda?
Berbeda, aku tak pernah menyalahkan perbedaan. Bahkan aku tak akan mau mengartikan perbedaan antara kita. Tapi justru kamu memperjelas kita memang beda, mengartikan jalan berbeda yang membuat sesak dalam dada malam itu.

Menjadi apa yang aku inginkan? Entah kata dari mana yang kamu dapat ketika semuanya akan berakhir. Aku tak kan pernah meminta kamu untuk menjadi apa yang aku inginkan. Aku hanya mau kamu. Kamu yang memang diri kamu apa adanya. Tertawa lepas dihadapan teman-temanmu, kelakuan konyolmu, kelakuanmu yang kadang buatku kesal, kelakuan yang membuat aku merindukan hal itu. Iya aku rindu..

Mungkin benar katamu. Waktu nya untuk intropeksi diri kita masing-masing. Entah kamu benar-benar mengintropeksi dirimu atau tidak. Tapi disini aku sedang mengintropeksi diri, mengartikan sebuah kalimat demi kalimat yang pernah ku ucap untukmu, mengartikan sebuah perlakuan sikap yang telah ku buat kepadamu.

Minggu, 27 April 2014

Rindu.

Hai, apa kabar?

Bagaimana harimu tanpaku? Apakah membuat mu lebih baik. Kalau aku hariku tanpamu hambar rasanya. Bagai sayur tanpa garam.
Bagaimana dengan tidur malam mu? Semoga nyenyak iya. Disini aku rindu ucapan yang biasanya kamu katakan sebelum aku tertidur. "Selamat Malam Anak Alay {} :)", ah aku rindu itu rupanya.
Bagaimana dengan layar handphone mu, Siapa sajakah yang datang menghanpirimu melalui pesan singkat? Nampaknya tak akan pernah ada aku lagi bukan.

Aku rindu kamu anak yang aneh dan alay seperti kamu. Aku rindu...
Aku rindu pesan singkat mu yang hadir setiap hari-hariku. Menjadikan topik seseorang pria dan wanita paling populer disekolah kita, iya sebut saja dengan inisial W&S, kita sering bercandakan hal itu bukan?
Aku rindu, rindu tatapanmu yang tajam. Yang langsung salah tingkah asal melihat matamu.
Aku rindu, rindu kamu yang selalu menghampiriku. Menyempatkan diri untuk berbincang pendek, bersanda gurau bersamaku dan teman-temanku yang juga teman-temanmu.
Aku rindu, rindu aksimu. Aksi kelakuan konyolmu dihadapan teman-teman saat kamu mencoba menjadi pesulap profesional.
Aku rindu, rindu ucapan saat bel pulang sekolah berbunyi dan akan pulang ke rumah masing-masing. "Mau langsung pulang?", iya aku rindu pertanyaan yang kamu lontarkan saat itu.
Aku rindu, rindu nasihat konyol mu "Kalau mau pulang tunggu jalanan nya kering dulu" "Kalau nanti hujan jangan neduh, kalau udah berenti baru neduh" "Kalau makan diabisin sama piring nya" iya ini yg kurindu dari sosok kamu..
Aku juga rindu, rindu caramu berbicara, caramu melihatku. Serba rindu rasanya. Begitu banyak hal yang ku rindukan dari kamu seorang aneh dan alay itu. Bagaimana cara ungkapkan ini? Bagaimana cara ungkapkan bahwa aku sedang merindumu? Aku hanya bisa diam rupanya didepanmu. Biasanya jika rindu aku akan mengucapkan "aku kangen kamu" dan dibalas dengan "aku juga kangen kamu", atau bahkan kamu yang memulai "aku kangen kamu tau". Kapan ucapan itu hadir lagi? Aku hanya mau sosok kamu aneh dan alay yang ku rindukan. Bukan sosok yang lain.


Tapi sekarang nampaknya telah berbeda bukan, tak akan bisa. Kamu lebih memilih diam denganku, seperti mengasingkan dirimu. Lebih suka menutup-nutupi wajahmu jelas-jelas aku masih ingin melihatmu, menatap wajahmu lebih dekat seharusnya. Tapi kini tidak lagi, tidak bisa lagi...
Jangan memaksa ku untuk melupakan, jangan memaksa ku untuk bertindak seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa karena aku tidak bisa lupa, tidak bisa melakukan hal-hal gila yang seperti kamu inginkan.


Maaf bila rasaku mengganggumu. Aku hanya ingin meneruskan perasaanku sendiri, walaupun tidak dengan mu. Aku bisa...
Jangan pernah takut untuk kembali, jangan khawatir jika aku pergi karena aku tidak akan pergi. Aku tetap disini menunggumu dipersimpangan jalan ini aku menunggumu sendiri, bila kamu datang tangan dingin ini akan selalu siap menggenggam erat jemarimu.

Minggu, 20 April 2014

Satu hari setelah kepergianmu.


setelah kepergianmu..
Kini tak akan pernah lagi ada kita, misiku sudah selesai dan berakhir. Janji pada diri sendiri tepat, janji untuk tidak akan meninggalkan atau memutuskan orang yang kusayangi, meski itu pastinya berat tapi aku tak akan sanggup meminta untuk mengakhiri. Iya lebih baik aku terluka terus menerus daripada aku harus pergi dari kamu.

Terimakasih telah menjadikan ku lagi-lagi sebuah pengalaman dan pelajaran yang tak akan pernah terlupakan, semoga kamu bahagia selalu bersama kelak nanti seseorang yg menyayangimu lebih dariku.

Aku tau semua akan berakhir seperti ini, akhir-akhir yang membuat ku harap-harap cemas dan memang sangat ku takutkan. Harap-harap cemas dan ketakutan itu kini sudah ada didepan mataku tinggal bagaimana lah aku menjalankan hari-hari tanpa kamu yang sudah tiada lagi disisiku.

Aku masih sangat sulit mencari cara untuk melupakan iya sejak desember lalu. Aku tidak tahu caraku kelak melupakan.
Melupakan pertama kali pesan-pesan itu hadir didalam layar handphone ku?
Bagaimana bila aku tak bisa melupakan? Seperti kala itu? Berbulan-bulan, susah payah mencari cara agar lupa segalanya tentang kita?
Entah, aku masih tak terlalu perduli bagaimana caranya melupakan, yang aku perdulikan bagaimana perasaan ini, jika tetap terus mengalir tetapi kamu kelak sudah mendapat yg lebih baik dariku dan lebih dulu dariku? Aku tak akan sanggup pastinya untuk melihatmu bersama yg lain.

Senin, 07 April 2014

7 untuk pertama kalinya:)


Selamat tanggal 7 untuk anak alay ku yang pertama kalinya.
Waktu terus berputar kembali lagi dengan tanggal ini, dimana tanggal yang begitu spesial untuk kita tentunya, aku harap dengan membuat kan coklat ini membuat kamu merasa senang..




Yang aku harap...  
Semoga kamu akan bahagia selalu bersama ku yang terlalu sederhana ini untuk mencintai kamu..
Semoga kita akan saling mengerti satu sama lain, memperbaiki apa yang sudah terjadi..
Semoga tidak akan pernah datang rasa bosan dan berfikir pendek untuk langsung meninggalkan..
Semoga terjaganya saling kepercayaan antara aku dan kamu..
Semoga kita akan selalu menjadi kita, menjadi satu walaupun memang berbeda.

  Sekali lagi ku ucapkan "Selamat Tanggal 7" Semoga kebahagiaan selalu ada disela-sela kita dan terimakasih atas segalanya :)